Foto Retno Marsudi Viral Saat Ngemper di Mall

Biasalah.news – Foto Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi sedang duduk di lantai mal viral di media sosial Twitter.

Dalam foto yang diunggah akun Twitter @EllaZefa, Retno terlihat menyuapi bocah yang akrab dipanggil cucunya itu di hadapannya.

Foto ini pun menuai banyak reaksi dari warganet. Beberapa di antara mereka mengomentari pelayanan yang ditawarkan mal tersebut, antara lain melalui akun Twitter resmi pengelola Fajar Nugros @fajarnugros.

“Kalo orang biasa udah ditegur security ini kayaknya ya? ????” cuit @fajarnugros.

“Langsung yang punya MALL puyeng .. spt puyengnya yg punya Batik, saat tas nya Gibran dibawa ke Bandara lain…,” tulis akun @agungty.

“Mall jarang dikasih tempat duduk, konon supaya pengunjung berjalan dan belanja terus. Dan bedanya, kalau yg duduk ngemper itu bukan Pejabat Tinggi Negara, saya yakin pasti sudah diseret satpam dibuang ke jalan…,” kata akun @ifugre.

Lantas, apakah pengelola pusat perbelanjaan dan ruang publik komersial harus menyediakan kursi atau tempat duduk untuk pengunjungnya? Wakil ketua Umum Real Estat Indonesia ( REI) Bambang Ekajaya membenarkan hal tersebut.

“Ya memang public area (area publik) tentu idealnya harus dilengkapi fasilitas-fasilitas pengunjung yang memadai, termasuk kursi untuk duduk atau beristirahat bagi warga yang datang,” jelasnya.

Meski demikian, Bambang mengaku kapasitas yang ditawarkan tentu tidak akan memenuhi semua kebutuhan wisatawan yang datang, terutama di kawasan komersial seperti pusat perbelanjaan. Karena fungsi mal adalah perdagangan. Oleh karena itu, berbeda dengan fasilitas umum seperti taman yang menyediakan jalan bagi warga untuk berinteraksi.

“Itu pun tentu tidak bisa full menampung semua kebutuhan. Pada saat peak hour (jam sibuk) atau high season (musim puncak) seperti weekend (akhir pekan), dan lain-lain,” tambah Bambang.

Namun, Bambang mengungkapkan, untuk mall-mall baru pada umumnya sudah disediakan tempat duduk. Namun, kita harus kembali ke kesadaran wisatawan, dan mengutamakan orang tua dan anak-anak.

“Khususnya, di saat puncak pengunjung seperti akhir pekan. Karena, tentu mal tidak mungkin menyediakan yang memadai untuk semuanya mengingat fungsi komersial mal,” tutup dia.

Dilansir : Kompas.com