Biasalah.news – Akibat palak sopir truk di Rancabungur, Bogor, seorang anggota ormas (organisasi masyarakat) ditangkap Polres Bogor pada Kamis (25/5/2023) setelah dua hari dalam pelarian.
AKP Yohannes Redhoi Sigiro, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor, mengatakan Rudy kabur dari kawasan Bogor.
“Kabur ke Garut, ditangkap di Cianjur,” kata Redhoi dalam wawancara dengan TribunnewsBogor.com, Kamis (18/5/2023).
Atas perbuatannya, Rudy ditetapkan sebagai tersangka karena terbukti mengancam dan berperilaku tidak menyenangkan.
Dia dijatuhi hukuman penjara sembilan tahun yang diancam berdasarkan Pasal 368 dan 335.
Kapolres Bogor, AKPB Iman Imanuddin dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (24/11/2018), mengatakan, “Penyidikan saat ini sedang dilakukan oleh Bareskrim Polres Bogor. Yang bersangkutan sudah kami amankan dan saat ini kami tahan di Rutan Polres Bogor.”
“Ancamannya sembilan tahun penjara. Saat ini (pelaku) dalam tahanan,” lanjutnya.
Baca juga: Kasus Bos Ajak Karyawan Staycation, Ini Faktanya!
Yohannes menjelaskan, Rudi merupakan anggota ormas Pemuda Pancasila.
Hal itu sesuai dengan kesimpulan penyidikan yang dilakukan pihak kepolisian, dimana pelaku memiliki seragam dan kartu anggota (KTA) ormas PP.
“Dia anggota PP Cianjur. Dia orang Rancangbungur tapi menikah dengan orang Cianjur. KTP-nya Cianjur, di Peuteuycondong, Cibeber,” jelas Yohannes, Kamis.
Selain itu, Yohannes juga menyebut Rudy juga terlibat kasus kriminal lainnya.
Menurut catatan polisi, Rudi adalah pelaku berulang (residivis), kata Yohanes. Dia pernah ditangkap karena mencuri ponsel.
“Dulu dia mencuri HP. Dia ditangkap Polsek Rancabungur setahun lalu, lalu dia baru dibebaskan Desember lalu,” kata Yohanes.
Saat ditanya, Rudy menjelaskan mengapa dia memalak pengemudi truk yang lewat.
Dia mengaku kepada penyelidik bahwa ini adalah pertama kalinya dia melakukan pemalakan.
“Ini yang pertama, menurut pernyataan pelaku,” kata Johannes.
Perundungan Rudy dengan seragam ormas itu karena tekanan finansial.
“Karena dia butuh uang untuk kembali ke Cianjur,” kata Yohannes.
Sebelumnya diberitakan, di kawasan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, video seorang pria berseragam organisasi masyarakat (Ormas) memalak sopir truk beredar di internet.
Dalam video tersebut, penyerang diduga meminta uang tunai 10.000 Rupiah dan mengancam akan merusak truknya jika tidak diberikan kepadanya.
Karena korban menolak memberikan uang, keduanya terlibat pertengkaran.
“Saya di sini kan bayar pajak,” kata sopir truk.
“Gua enggak nanya lu bayar pajak, lu lewat wilayah gua,” jawab pria berpakaian klub.
“Saya sudah berapa tahun pak lewat wilayah sini,” ujar si sopir.
“Justru peraturan baru sekarang nih gua buat,” jawab pria berseragam ormas itu dengan angkuh.
Setelah viral di media sosial, polisi langsung melakukan penyelidikan hingga akhirnya Rudy ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Sumber: Kompas.com
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
