Biasalah.news – Dalam beberapa bulan terakhir, setidaknya tiga karyawan kehilangan pekerjaan (dan hampir kehilangan pekerjaan) karena viral di media sosial, tepatnya TikTok.
Peringkat pertama dan tertinggi adalah Tony Blevins, mantan wakil presiden di Apple. Ia dipecat karena melontarkan komentar tidak senonoh — sebenarnya hanya lelucon– dalam video TikTok yang menjadi viral.
Gulir Promosi untuk melanjutkan konten video TikTok yang dimaksud dibuat oleh pencipta Daniel Mac dan merupakan serangkaian video di mana ia mengobrol dengan pemilik mobil mewah tentang pekerjaannya dan Blevins adalah salah satu “korbannya”.
Blevins terekam sedang mengendarai Mercedes Benz SLR McLaren, mobil sport bernilai ratusan ribu dolar, dan ketika ditanya apa pekerjaannya, dia menjawab: “Saya balapan mobil dan bermain golf dan meraba perempuan bredada besar. Tapi saya libur saat akhir pekan dan hari besar,” katanya.
“Tapi saya pergi pada akhir pekan dan hari libur,” katanya. Jawaban Blevins sebenarnya meniru percakapan di film Arthur 1981, tetapi sedikit berbeda.
Apple membuka investigasi yang berujung pada pemecatan Blevins dan pria yang telah bekerja di Apple selama 22 tahun ini mengundurkan diri dari Apple.
Kedua adalah Nylah Boone, mantan kontraktor di Apple, yang kontraknya tidak diperpanjang setelah videonya viral di TikTok. Video yang dimaksud adalah topik sehari-hari, yang sering diposting di TikTok.
Boone tidak mengungkapkan rahasia Apple, tetapi berisi video yang menunjukkan Boone di kantor Apple. Menurutnya, dia hanya ingin menunjukkan bahwa perempuan kulit hitam bisa bekerja di Apple.
Baca Juga : Ssttt… Berikut bocoran terbaru dan terakhir dari “Apple Event”
“Para pengikut saya atau orang yang menghubungi saya lewat komentar mungkkin 80%-nya berkulit hitam. Jadi penting bagi saya untuk bisa terhubung dengan wanita kulit hitam lain untuk menyemangati mereka. Kamu bisa bekerja di industri ini atau bekerja di posisi ini,” katanya.
Setelah video yang diposting pada bulan April 2022 itu viral, kontraknya untuk bulan Mei 2022 tak diperpanjang oleh Apple.
Ketiga adalah Paris Campbell, seorang karyawan Apple yang diancam akan dipecat karena melanggar aturan perusahaan setelah mengaku sebagai karyawan Apple di media sosial. Campbell bekerja di Apple selama enam tahun sebagai teknisi perbaikan di Apple Retail.
Dia membuat video untuk mengomentari yang lain yang dibuat oleh seseorang yang kehilangan iPhone-nya di sebuah acara musik dan menerima ancaman tertulis bahwa data pribadinya akan dijual di pasar gelap jika dia tidak menghapus iPhone dari ID Apple-nya.
Campbell memulai videonya: “Saya tidak bisa memberi tahu bagaimana saya bisa mengetahui informasi ini, namun saya bisa mengatakan kalau selama enam tahun, saya menjadi sebuah engineer hardware tersertifikasi dari perusahaan tertentu yang suka membicarakan buah,” jelas Campbell mengawali videonya.
“Ponselmu tidak berguna bagi mereka (pencuri), dan hanya kamu yang bisa menyelamatkan mereka, jadi saran saya jangan lakukan itu,” tambahnya. Video Campbell menjadi viral, menerima 5 juta tampilan dalam 24 jam.
Sehari kemudian, dia dipanggil oleh manajernya dan diminta untuk menghapus video tersebut. Jika tidak, ia akan dikenakan hukuman disiplin, bentuk hukuman yang paling berat adalah dipecat.
Namun ancaman itu tetap tidak terbukti, karena Campbell belum menghapus video tersebut sejauh ini. Bahkan, dia sampai memposting video lanjutan di mana dia mengungkapkan bahwa dia sebenarnya adalah karyawan Apple dan masih menunggu untuk melihat apakah dia benar-benar dipecat.
“Saya tak pernah benar – benar mengidentifikasi diri sebagai pegawai Apple sampai vieo ini,” jelasnya.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!