in , ,

Waspada! Modus Penipuan Lowongan Kerja Shopee Via WhatsApp!

Modus penipuan lowongan kerja di Shopee melalui WhatsApp sedang marak terjadi

Biasalah.news – Baru-baru ini aksi modus penipuan loker tawaran pekerjaan paruh waktu dari Shopee beredar melalui WhatsApp. Modus penipuan lowongan kerja Shopee ini diunggah melalui akun Twitter @Kholili30_ pada Senin (20/2/2023).

Pengirim pesan mengaku sebagai staf bagian Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Manusia (SDM) Shopee Indonesia dan ditawari pekerjaan dengan gaji harian Rp 30.000 hingga Rp 5 juta. Bahkan konon pendatang baru bisa langsung mendapatkan Rp 30.000.

Isi pesannya adalah:

Hallo, nama saya Melisa dan saya bekerja di departemen SDM di Shopee (cabang Indonesia). Perusahaan ini mencari karyawan paruh waktu secara online. 

Usia: 22-60. (Catatan: harus berusia minimal 22 tahun, siswa tidak dapat berpartisipasi) 

Kerja paruh waktu itu mudah, yang Anda butuhkan hanyalah ponsel. 10 hingga 20 menit kerja paruh waktu! Hal ini bisa dilakukan di waktu senggang Anda tanpa mengganggu pekerjaan Anda saat ini. Pendatang baru langsung mendapatkan Rp 30.000, gaji harian: Rp 200.000 – 2.000.000. 

Jika Anda tertarik dengan pekerjaan paruh waktu ini! Jika Anda tertarik dengan pekerjaan paruh waktu ini! Balas 1, klik tautan untuk menambahkan!

Foto pesan modus penipuan lowongan kerja di Shopee melalui WhatsApp. Modus penipuan loker ini diduga merupakan aksi Phishing.

Dikonfirmasi pihak Shopee Indonesia telah memastikan bahwa kabar tersebut tidak resmi.

“Shopee memastikan bahwa ini tidak resmi dan mengimbau masyarakat untuk berhati-hati agar tidak ditipu atas nama Shopee,” kata seorang Media Relation Shopee Indonesia yang tidak disebutkan namanya, Rabu (22/2)/2023).

Shopee melanjutkan, informasi lowongan kerja Shopee hanya tersedia di website resmi https://careers.shopee.co.id/jobs.

Selain itu, lowongan kerja juga tersedia melalui berbagai portal pekerjaan resmi dan bukan melalui WhatsApp.

Sedangkan untuk nomor WhatsApp resmi Shopee ditandai dengan centang hijau.

“Shopee tidak pernah membebankan biaya kepada pencari kerja,” pungkasnya.

Baca Juga: Kualifikasi Loker di Indonesia Terlalu Tinggi, Apa Masalahnya?

Di sisi lain, pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengatakan bahwa komplotan penipuan via WhatsApp adalah sekelompok yang menghasilkan banyak uang sebagai pekerjaan sampingan dengan memikat korban.

“Tapi memang tujuan utamanya adalah mengumpulkan database korban phising,” jelas Alfons saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Phishing sendiri merupakan salah satu jenis kejahatan dunia maya yang menargetkan informasi atau data sensitif korban melalui email, unggahan media sosial, atau pesan teks.

Korban yang tertarik dengan “kesempatan kerja” akan diminta memberikan data berdasarkan KTP dan nomor rekening bank, jelas Alfons.

Dia mencontohkan, korban kerap mendapatkan banyak uang dari klik palsu yang diklaim bisa meningkatkan rating produk atau rating e-commerce.

Setelah mendapatkan sejumlah kecil uang, korban akan diminta sejumlah uang dengan berbagai alasan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi.

“Operasi mereka sangat cerdas, ada tim yang mengumpulkan data melalui WhatsApp, dan jika ada yang menghubungi mereka, akan diarahkan ke pimpinan di Telegram,” lanjutnya.

Nantinya, pemimpin inilah yang akan melakukan tindakan eksploitasi berdasarkan data yang diberikan.

Menurut Alfons, ada beberapa bentuk eksploitasi. Namun pada dasarnya, pelaku mengumpulkan data akurat tentang korban, yang kemudian mereka gunakan sebagai target phishing, telemarketing, dan scamming.

Karena itu, dia meminta masyarakat tidak mudah tergoda dengan modus lowongan kerja seperti itu.

“Masyarakat jangan mudah tergoda dengan iming-iming uang gampang dan jangan mudah membocorkan data sensitif,” ujarnya.

Sumber: Kompas.com

Buat Website GRATIS!!!

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Cuplikan postingan korban kasus pelecehan seksual di bus Transjakarta rute Monas–Pulo Gadung

Miris! Kasus Pelecehan Seksual di Transjakarta Terjadi Lagi!

Ledakan dahsyat di Blitar diduga dipicu dari campuran bahan petasan dari rumah warga.

Ledakan Dahsyat di Blitar, Diduga Merokok Saat Rakit Petasan