Biasalah.news – Wabah cacar monyet dikonfirmasi pada 6 Mei 2022 di Britania Raya, yang diawali pada saat penduduk Inggris bepergian ke Nigeria di Afrika Barat, tempat penyakit ini bersifat endemis. Selama berada di sana, penduduk menunjukkan gejala dan tanda klinis yang konsisten dengan cacar monyet pada tanggal 29 April 2022.
India melaporkan kematian virus monkeypox pertamanya pada Senin (1 Agustus). Seorang pria berusia 22 tahun dari Kerala diduga meninggal setelah dipastikan positif terkena cacar monyet. Kematian cacar monyet di India merupakan kematian keempat di dunia yang disebabkan oleh penyakit tersebut. Baru-baru ini, Spanyol dan Brasil masing-masing melaporkan dua dan satu kematian akibat cacar pada monyet.
Seorang pria Kerala dilaporkan meninggal pada hari Sabtu (30 Juli). Pihak berwenang telah mengkarantina 21 orang yang diketahui telah melakukan kontak langsung dengan pasien tersebut.
“Para pasien tiba di Kerala pada 21 Juli dan baru mulai tiba di rumah sakit pada 26 Juli,” kata Menteri Pendapatan Kerala K Rajan kepada Reuters. Pada saat ini, pasien melaporkan gejala kelelahan, demam dan ruam.
Baca Juga : Pakar Rusia: Rezim Putin di Ambang Kehancuran
Monkeypox biasanya ditularkan melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, termasuk cairan luka dan tetesan pernapasan.
Monkeypox pertama kali terdeteksi di negara bebas epidemi Mei lalu. Seorang pria Inggris telah mengkonfirmasi cacar pada monyet setelah bepergian ke Nigeria.
Sejak itu, cacar monyet terus menyebar luas ke seluruh dunia.
Pada akhir Juli, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan cacar sebagai darurat kesehatan global. Tidak kurang dari 18.000 kasus cacar monyet telah terdeteksi di 78 negara di seluruh dunia. Mayoritas terjadi di Eropa.
Beberapa negara Asia juga telah melaporkan kasus cacar pada monyet, termasuk Singapura dan Thailand. Kematian akibat cacar monyet di India adalah yang pertama dilaporkan di negara Asia.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!