Biasalah.news – Video berdurasi 28 detik yang memperlihatkan arak-arakan di Desa Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah ini viral di media sosial.
Dalam video tersebut, terlihat warga setempat meneriakkan kata-kata berbahasa Jawa yang berbunyi duit ora payu (uang tidak laku) dengan diiringi arak-arakan.
Rupanya, warga mengarak Muhammad Umar Faruq, sepupu KH Bahauddin Nursalim alias Gus Baha, karena telah memenangkan pemilihan kepala desa (Pilkades) di desa itu pada Minggu (2 Oktober 2022) lalu.
Gus Faruq, sapaan akrab Muhammad Umar Faruq, disebut-sebut memenangkan pemilihan kepala desa tanpa menggunakan politik uang.
Sedemikian rupa sehingga penduduk setempat meneriakkan kata-kata “duit ora payu” terus-menerus. Duit ora payu kalau dialih bahasakan berarti uang tidak laku.
Baca Juga: Viral Pasangan Beda Usia di Medan, Dikira Bapak dan Anak
Tampaknya, kata-kata ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa tidak perlu menggunakan politik uang untuk memenangkan pemilihan kepala desa.
Sebab, di sisi lain, pesaingnya yang juga petahana itu diduga membagi-bagikan uang ratusan ribu rupiah kepada rakyat untuk memenangkan pemilihan tersebut.
Dalam Pilkades, dari total 1.039 suara sah, Gus Faruq mendapatkan 709 suara. Sedangkan lawannya, Hanik Setiyawati, hanya mendapat 330 suara.
Dalam video viral, Gus Faruq terlihat memeluk Gus Umam, adik Gus Baha.
Gus Umam atau bernama lengkap Zaimul Umam Nursalim adalah Ketua DPC PPP Rembang.
Gus Umam, ketika dimintai tanggapan atas video viral tersebut, menegaskan bahwa itu adalah sikap anti uang masyarakat dalam memilih Gus Faruq sebagai kepala desa setempat.
“Memang kami ini sejak awal tidak punya kemampuan secara logistik. Tapi kami punya kekuatan interaksi sosial kepada masyarakat yang sudah terbangun sejak buyut-buyut saya,” ujarnya kepada wartawan.
Baca Juga: Viral, Pagoda Berusia 500 Tahun Runtuh Diguyur Hujan di Thailand
Dikatakannya, budaya masyarakat Narukan sangat mengutamakan kerukunan dan persatuan tanpa membutuhkan embel-embel keuntungan materi.
“Loyalitas dan militansinya memang luar biasa. Segala sesuatu tidak pernah melihat tentang pragmatisme. Segala sesuatu tidak pernah dikapitalisasi,” katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Gus Baha dan Gus Umam ikut menyalurkan hak pilihnya dalam pemilihan kepala desa Narukan.
Mereka menyalurkan hak pilihnya di TPS 3 yang berlokasi di yayasan Madrasah Diniyyah Mansyaun Nasyiin tingkat TPQ Ibtidaiyyah Tsanawiyyah dan Aliyyah desa Narukan, Kecamatan Kragan.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!