Biasalah.news – Polisi, TNI dan warga sekitar melakukan pembersihan pakaian dalam wanita yang berserakan di Situs Budaya Nagara Padang di Desa Rawabogo, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Menghabiskan sekitar 10 karung beras untuk mengangkutnya.
Kapolsek Ciwidey, Iptu Anjar Maulana mengatakan, Polres Ciwidey kini telah melakukan pembersihan terhadap sampah pakaian dalam wanita. Anjar mengatakan sampah pakaian itu langsung dibawa pergi. Bahkan, kata dia, sampah itu langsung dibakar.
“Itu (sampah) dibawa sama kuncennya untuk dikeringin, dan infonya langsung dibakar,” katanya. Anjar menduga sampah-sampah itu milik peziarah yang datang dari luar daerah. Sehingga budayanya dibawa ke situs budaya Nagara Padang.
“Jadi budaya membuang pakaian yang dipakai pada saat ziarah itu merupakan bagian dari pembersihan diri. Budaya seperti itu dibawa ke wilayah Situs Gunung Padang, sehingga menimbulkan tumpukan sampah pakaian,” kata Anjar.
Anjar meminta para peziarah untuk menjaga lingkungan. Salah satunya tidak membuang sampah sembarangan. “Jangan buang sampah sembarangan, apalagi pakaian. Takutnya mata air disana tertutup dan bisa terjadi longsor,” pungkasnya. Sementara itu, seorang warga Hermansyah (22 tahun) mengatakan, pakaian dalam wanita bukan berasal dari warga yang membuang sampah.
Baca Juga : Polisi Tangkap Begal Viral Modus ‘Setut’ Motor di Jakbar
Pasalnya, menurutnya, warga sekitar hanya datang ke lokasi untuk bertani. “Bukan orang yang mesum di sana langsung pakaian dalamnya di sana. Tapi itu peziarah, yang mandi di sana, lalu membuang pakaian dalamnya,” ujar Hermansyah, saat dikonfirmasi Kamis (20/10/2022).
Ia menjelaskan, peziarah biasanya membuang pakaiannya setelah mandi. Menurutnya, itu karena keyakinan mereka. “Mungkin itu ritual mereka untuk menyingkirkan nasib buruk atau semacamnya,” katanya.
Hermansyah menyesalkan pakaian dalam itu mengotori situs budaya Nagara Padang.Apalagi sampah tersebut adalah pakaian dalam wanita.
“Kami warga ya, sangat menyesalkan adanya itu, bahkan juga risih karena sampahnya pakaian dalam wanita, jadi selintas ada konotasi berbeda,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa pakaian dalam wanita berserakan di hulu dekat Cai Kahuripan.
“Kalau hanya basah setelah mandi di mata air, lalu dibuang di situ terasa kurang masuk akal. Sebab pakaian dalam yang berserakan jumlahnya cukup banyak,” ucapnya.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!