Biasalah.news – Video sebuah powerbank terbakar di pesawat menjadi viral di media sosial Twitter pada Selasa (10/1/2023).
Insiden itu terjadi di darat sesaat sebelum pesawat Airbust A320neo maskapai Scoot rute Taiwan-Singapura lepas landas sekitar pukul 19.40 waktu setempat.
Menurut video yang beredar, powerbank seorang penumpang terbakar hingga menimbulkan kepanikan penumpang lainnya.
Dalam video tersebut, seorang pramugari berusaha mengatasi masalah tersebut dengan menyemprotkan alat pemadam kebakaran yang menyebabkan asap mengepul dari kabin.
Dua orang penumpang dilaporkan mengalami luka bakar ringan di jari mereka akibat insiden tersebut. Namun keduanya sudah mendapatkan perawatan.
Meskipun tidak jelas jenis powerbank apa yang terbakar dalam penerbangan, sebaiknya periksa syarat dan ketentuan powerbank yang dapat dibawa ke dalam kabin.
Baca Juga: Indonesia Menjadi Negara Ke-10 Operator Pesawat Militer “Jumbo” Airbus A400M
Peraturan International Air Transport Association (IATA) menyebutkan bahwa kapasitas maksimal mobile powerbank yang diperbolehkan dibawa ke dalam kabin adalah 160 Wh (watt-hour).
Maskapai penerbangan Indonesia juga mengacu pada ketentuan IATA ini.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyoroti aturan ini dalam pernyataan keselamatan penerbangan yang dirilis awal Maret 2018.
Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa powerbank dengan daya kurang dari 100Wh dapat dibawa di bagasi jinjing penumpang (bersama penumpang) dan bukan di bagasi terdaftar (checked baggage) di bagasi pesawat.
Dilansir oleh KompasTekno dari laman Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyimpulkan, dilarang keras membawa powerbank dengan nominal daya lebih dari 160 Wh ke dalam kabin.
Sementara itu, power bank memiliki rating hingga 100 Wh sampai 160 Wh harus disetujui oleh maskapai.
Kapasitas power bank (kapasitas) biasanya dinyatakan dalam milliampere-hour (mAh), yaitu katakanlah jam arus keluaran yang dapat dihasilkan pada suatu waktu.
Durasi tergantung pada jumlah arus yang disediakan. Misalnya, bank daya 10.000 mAh dapat memasok 10.000 mAh selama satu jam atau 5.000 mAh selama dua jam.
Pada saat yang sama, Wh adalah satuan yang menunjukkan daya keluaran energi maksimum dari catu daya seluler.
Unit Wh memudahkan untuk membandingkan peringkat energi antara berbagai jenis baterai. Untuk mendapatkan satuan Wh ini, Anda mengalikan angka kapasitas power bank dengan voltase baterai power bank (bukan output port USB).
Contohnya, power bank berkapasitas 10.000 mAh memiliki voltase baterai 3,85 volt (V), sehingga rating energinya adalah 38.500 mWh (miliwatt-hour), atau 38,5 Wh.
Karena 38,5 Wh masih di bawah batas 100 Wh, maka powerbank ini bisa dibawa ke dalam kabin.
Unit Wh biasanya ditunjukkan dalam pernyataan tertulis dari badan utama catu daya seluler.
Jika tidak, pengguna dapat menghitungnya sendiri dengan cara di atas.
Meski memiliki keterbatasan, pemilik powerbank tidak perlu terlalu khawatir saat ingin naik pesawat, karena kebanyakan power bank biasanya memiliki daya kurang dari 100 watt-hour.
Kapasitas berbanding lurus dengan ukuran fisik power bank. Semakin besar kapasitasnya, semakin besar bodi catu daya seluler.
Sumber: Kompas.com
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
