Biasalah.news – Media sosial Twitter diramaikan dengan sebuah unggahan viral tentang seseorang yang sulit berhenti dari kecanduan makan sabun.
Pada unggahan tersebut, terdapat foto sisa-sisa sabun batangan yang diduga dimakan, dengan keterangan di bawah ini:
“Aku mau cerita jadi aku udah makan s*bun batan dari sekitar thun 2015, waku itu aku masih SD dan iseng nyoba jilat sabun dan rasanya enak banget tapi ampe sekarang malah keterusan dan tiap kali stres aku bakal lebih banyak makan s*bun buat nenangin diri.
Aku tau ini salah tapi aku juga susah berhenti, apalagi akhir akhir ini aku bisa makan 1 batang s*bun dalam seminggu. Kira kira gimana ya caranya biar sembuh?? Aku mau periksa juga takut orang tua ku tau, terus aku juga takut biaya pengobatannya mahal,”
Hingga Kamis (5 April 2023), unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 1,5 juta kali dan mendapat lebih dari 20.700 suka.
Ratna Yunita Setiyani Subardjo, dosen psikologi di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, menjelaskan bahwa perilaku kecanduan makan sabun atau benda tidak biasa lainnya dikenal sebagai “gangguan makan pica”.
Seringkali perilaku ini dilakukan oleh anak-anak karena penasaran atau bahkan untuk bersenang-senang, karena berbentuk dan berwarna seperti permen.
“Kalau hanya terjadi sesekali, seperti dimaafkan dengan segera mandi dan banyak minum air putih biar larut dan keluar dari tubuh,” kata Ratna kepada Kompas.com, Kamis (4/5/2023).
Ratna menjelaskan bahwa gangguan makan pica terjadi akibat kerusakan otak yang dikenal sebagai gangguan kognitif.
“Jadi bisa juga faktor lingkungan budaya dan ekonomi, tentang menyembuhkan perilaku makan sabun bisa dilakukan dengan terapi perilaku kognitif,” ujarnya.
“Selain sabun, perilaku ini juga memakan benda-benda aneh atau tidak biasa seperti kertas, pasir, kapur, dan lain-lain.” ungkap Ratna.
Baca juga: Pemicu Asam Lambung Naik, Waspadai Makanan dan Minuman Ini!
Kondisi stres seseorang dapat memengaruhi cara berpikirnya. Cara berpikir seperti ini menjadi tidak logis atau bisa disebut irasional.
“Ketika pikiran tidak rasional, perasaannya bergerak seperti tidak bekerja,” katanya.
Selain itu, memakan benda asing juga merupakan mekanisme diri, hal yang menekan yaitu tekanan untuk menstabilkan mental seseorang.
Sedemikian rupa sehingga dia berpikir itu lumrah untuk melakukan hal-hal aneh seperti makan sabun.
Selain itu, kata Ratna, makan makanan yang tidak biasa juga bisa terjadi pada ibu hamil.
“Hal ini karena ibu hamil bisa saja kekurangan mineral atau nutrisi untuk menghidupi dirinya dan bayinya, sehingga asupan makanannya tinggi, namun menurutnya makanan yang biasa dimakan tidak menarik untuk dimakan,” jelasnya.
Karena itu, sang ibu berusaha mencari makanan lain, termasuk benda asing.
“Jadi kalau lagi hamil, apalagi di trimester pertama pasti ‘ngidam’ yang aneh-aneh. Kalau makan rujak tengah malam, itu masih normal,” jelasnya.
Stres juga bisa memicu binge eating atau gangguan makan pica, kata Ratna.
Jadi menghilangkan stres dengan cara yang baik dapat membantu menghindari kecanduan makan sabun.
“Jika Anda tidak memiliki siapa pun untuk dipercaya, temui seorang profesional (psikolog atau psikiater),” katanya.
Sumber: Kompas.com
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!