Biasalah.news – Pengamat asuransi Irvan Rahardjo mengatakan pendapatan yang relatif besar kemungkinan akan didapatkan oleh agen asuransi.
“Sangat memungkinkan, terutama yang berasal dari nasabah-nasabah bank dengan simpanan di atas Rp 5 miliar yang membeli asuransi dengan premi tunggal alias sekaligus,” ujar dia kepada Kompas.com, Selasa (18/10/2022).
Menurut Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), jumlah nasabah dan simpanan nasabah di atas Rp5 miliar meningkat signifikan selama pandemi.
Baca Juga : CEO Gold’s Gym Dilaporkan Hilang, Pesawatnya Jatuh di Costa
“(Hal ini) karena tertahannya aktivitas konsumsi belanja kelompok ini sementara pendapatan mereka bertambah besar,” imbuh dia.
Irvan menjelaskan fenomena ini berbeda dengan nasabah dengan simpanan di bawah Rp 100 juta, di mana jumlah nasabah dan tabungannya justru akan berkurang. Sementara menurut Irvan, agen asuransi yang bisa meraup pendapatan besar kerap menjual produk unit link.
Hal ini dikarenakan produk Unit Link memiliki program komisi keagenan yang dapat mencapai hingga 99% dari premi yang dibayarkan oleh klien selama tiga tahun pertama.
“(Komisi) 99 persen itu unutk 3 tahun pertama kontrak polis nasabah, masing-masing 30 persen, 30 persen, dan 39 persen sejak tahun pertama sampai ketiga,” timpal dia.
Namun, pada tahun-tahun berikutnya, agen ridak diberikan komisi kembali. “Produk unit link menjanjikan komisi paling besar bagi para agen,” tanda dia.
Mereka bekerja dan mengaku sebagai pekerja bisnis asuransi. Jule mengatakan dia bisa mendapatkan 1,1 miliar rupiah per bulan. Kristin kemudian mengklaim bahwa dia memperoleh Rp 1 miliar melalui bisnis asuransi.
Sementara itu, Gwen mengaku bisa menghasilkan Rp 600 juta dalam sebulan sebagai bisnis asuransi. Dalam unggahan Instagram tersebut, terdapat catatan bahwa pemilik akun mengkonfirmasi keaslian ucapan ketiga orang tersebut dengan melihat surat pemberitahuan tahunan (ANR) dari masing-masing sumber.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
