Biasalah.news – Sebuah video yang memperlihatkan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya marah dan mengancam pengemudi truk pikap yang diduga merusak Lapangan Malingping telah viral di media sosial.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Lebak Musa Weliansyah mengatakan para kepala daerah harus bisa mengendalikan emosinya.
Dalam video tersebut, Iti mengucapkan kata-kata pamer (sementara) dan peuncit (pembantaian) kepada sopir van. Menurut Musa, ungkapan ini tidak cocok untuk bupati.
Bahkan, kata dia, bupati bisa menuntut terlebih dahulu sopir yang diduga merusak fasilitas di Alun-alun Malingping. Iklan lanjutan cerita Musa menyebut Bupati Lebak sering viral karena marah.
Salah satu dari keduanya pernah marah karena debu merah berserakan di jalan. Namun setelah dia marah, kata Musa, pihak perusahaan tidak mengambil tindakan atau mendapat teguran.
Menurut Musa, seharusnya Bupati lebih marah kepada penambang liar atau perusahaan yang merugikan negara daripada marah kepada masyarakat kecil.
Baca Juga : Agung Wibowo, Bupati Pemalang yang Kena OTT KPK
Selain itu, Musa memahami kondisi bupati yang bisa kelelahan usai menjaga kawasan bencana di Bayah. Namun, argumen ini tidak dapat dibuktikan. Musa sangat menyesali apa yang telah terjadi.
“Mungkin stres atau lelah, tapi apapun alasannya, misalnya kepala daerah itu bupati, emosinya harus dikendalikan.” Buruh yang ingin membubarkan suasana pasca peristiwa Maulid Nabi,” ujarnya.
Musa mendesak Bupati Lebak untuk segera meminta maaf kepada pengemudi dan menegur pekerja. Kata-kata ini bisa melukai perasaan orang.
“Saya mendesak Bupati Lebak untuk segera meminta maaf atas kejadian itu dan tidak mengulangi pelanggaran, kemarahan yang menyebar tidak jelas. Jika ingin marah, pergi ke perusahaan pertambangan ilegal yang menyebabkan banjir dan tanah longsor. Tidak pantas. marah pada orang kecil,” pungkasnya.
Pelajari lebih lanjut di halaman berikutnya. Sebelumnya, video Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya viral di media sosial. Iti geram ketika sebuah truk masuk ke Malingping Square dan diduga merusak fasilitas.
Video berdurasi 1 menit 34 detik itu memperlihatkan Iti marah-marah menggunakan bahasa Sunda. Dia marah dengan para pekerja di sana.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
