Biasalah.new – Ade Armando, guru besar Universitas Indonesia (UI), dikritik netizen usai menuding suporter Arema FC atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 125 orang itu.
Ade mengatakan Aremania adalah pahlawan yang melanggar aturan sampai dia melangkah ke lapangan. Pidato Ade Armando menjadi viral setelah video musik yang awalnya ditayangkan di CokroTV dibagikan di media sosial.
Dia menilai polisi melakukan pengamanan saat terjadi kerusuhan usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1 Oktober).
“Menurut saya, polisi sudah memenuhi tugasnya,” tambahnya. Pernyataan Ade Armando itu langsung menuai kecaman dari pengguna internet di Twitter.
Mereka menyayangkan ucapan para pembicara UI yang menuding para pendukung bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan.
“Apakah masih ada siswa yang mau diajar oleh Ade Armando? Sisa kredibilitasnya sudah habis,” protes @apathoni melalui akun twitternya.
Baca Juga : Tendang Suporter, Panglima TNI:Itu Bukan Mempertahankan Diri
“Ade Armando telah menutup Malang sebagai tujuan wisata. Hebat kalau masih berani datang ke kota nanti,” komentar @notaslimboy, akun Twitter populer dengan puluhan ribu pengikut.
Netizen lain juga bercanda bahwa Ade Armando abai dengan solidaritas masyarakat. Menurutnya, Ade Armando itu sikap hanya menambahkan bahwa situasi menjadi lebih menguntungkan.
“Apakah dia tidak tahu bahwa solidaritas di antara penggemar sepak bola sangat tinggi? Ketika datang ke kemanusiaan, bahkan penggemar bar dan panglima perang pada umumnya akan bersatu. Kalau marah tambah musuh,” tulis salah satu warganet.
Ejaan dalam unggahannya telah disesuaikan dengan Enhanced Spelling (EYD). Tragedi Kanjuruhan terjadi saat Arema FC kalah dari tamunya Persebaya Surabaya 2-3 pada Sabtu (1/10), bentrokan antara pendukung dan polisi terjadi.
Situasi yang semakin tidak menguntungkan menyebabkan penegak hukum menembakkan gas air mata ketika kerumunan penggemar di lapangan berebut mencari jalan keluar.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
