Biasalah.news – TikToker Bima Yudho Saputro menyedot perhatian publik setelah konten video yang mengkritik Lampung berupa presentasi bertema “Alasan Lampung Tak Maju” di akun @awbimaxreborn menjadi viral.
Video berdurasi 3:28 itu mengkritisi keadaan berbagai departemen di Lampung. Banyak sektor yang dikritik, antara lain yang berkaitan dengan infrastruktur, proyek Kota Baru, pendidikan, manajemen birokrasi, pertanian, dan tingkat kriminalitas.
Menurut Bima Yudho, sebagian besar infrastruktur Lampung sudah hancur, sedangkan proyek Kota Baru sudah lama mangkrak.
Akun TikTok ini juga menuding bahwa distribusi pendidikan di Lampung tidak merata sehingga ketergantungan pada pertanian.
Sayangnya, Tiktoker asal Lampung tersebut resmi dilaporkan pengacara Ginda Ansori ke Polda Lampung terkait Undang-Undang Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Kombes Zahwani Pandra Arsyad, Kepala Humas Polda Lampung, membenarkan ada laporan resmi terhadap Tiktokers Bima.
“Memang sudah dilaporkan kemarin, 13 April,” kata Pandra saat ditanyai, Sabtu (16/4/2023).
Pandra mengatakan polisi menerima laporan itu. Menurutnya, tiktoker telah dilaporkan melanggar UU ITE.
Dia menambahkan bahwa polisi masih menyelidiki apa yang dilaporkan.
“Apakah memenuhi syarat atau tidak, kami akan membuka kasus terlebih dahulu,” kata Pandra.
Beberapa hari setelah video itu viral, Bima Yudho mengaku keluarganya di Lampung sempat diintimidasi polisi. Dia mengatakan polisi mengunjungi ibunya saat dia berada di kantor.
Sedangkan sang ayah yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) telah dipanggil oleh Bupati Lampung Timur.
“Bokap gue diancam loh, masa kayak begini banget sih? Gue cuma mau ngritik doang, loh. Cuma mau ngasih kritikan,” kata Bima Yudho dalam videonya, Sabtu, 15 April 2023.
Menyusul dugaan intervensi itu, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim mengaku telah menghubungi Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo.
Nunik, sapaan Chusnunia, juga memastikan keselamatan orang tua Bima akan dijamin oleh pemerintah daerah (Pemda).
“Jangan khawatir. Semua orang boleh mengkritik, kita demokratis dan tidak perlu khawatir,” kata Nunik, Jumat (14/3/2023).
Di sisi lain, Kapolres Lampung Timur AKBP M Rizal Muchtar mengakui, kedatangan anggota Bhabinkamtibmas Polres Raman Utara ke kediaman Bima merupakan tugas menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat.
Kapolres mengatakan, operasi polisi pada tahap ini ditujukan untuk mengantisipasi keselamatan keluarga Bima.
“Ini upaya untuk menjaga keamanan masyarakat karena kita tidak tahu akan ada orang yang tidak suka lalu terjadi hal yang tidak diinginkan. Itu sebabnya kami bekerja keras untuk melindungi mereka,” kata Rizal.
Rizal juga membantah kabar keluarga Bima dipanggil polisi.
“Jadi kalau dipanggil polisi itu tidak benar. Tapi Kapolres dan Bhabinkamtibmas sudah berkunjung ke kediaman mereka,” ujarnya.
Baca juga: Perbaikan Lubang Jalan Fly Over Ciputat
Di media sosial, beberapa video memperlihatkan perbaikan jalan di berbagai wilayah Lampung. Beberapa orang mengatakan itu karena “Bima Effect”.
Akun TikTok @pringsewufoodies mengunggah video tentang “Bima Effect”. Video ini menampilkan kegiatan perbaikan jalan di Kabupaten Pringsewu pada Sabtu (15/4/2023).
Dalam video 14 detik terlihat drum roller kecil meratakan jalan. Video tersebut diberi nama “Efek Bima” oleh pengunggahnya.
“Terima kasih, Bima. Gara-gara kamu, jalan Pringsewu diperbaiki,” kata si perekam video.
Tagar “Bima Effect” juga muncul di beberapa video yang diunggah akun Tiktok dan Instagram yang memposting ulang video tersebut.
Netizen pun memuji video tersebut dengan mengatakan Bima yang saat ini sedang belajar di Australia membantu pengerjaan perbaikan jalan di Lampung.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Lampung Taufik Basari meminta polisi tak tanggapi laporan viralnya video tiktoker Bima Yudho Saputro.
Taufik mengaku meminta Polda Lampung mengabaikan laporan tersebut.
“Saya kirim pesan khusus ke Polres Lampung, dan minta agar laporan video viral Bima yang menyampaikan Lampung tidak akan maju, tidak perlu mengikuti proses hukum,” kata Taufik kepada wartawan Kompas.com, Sabtu (15/4/2023).
Pesan itu disampaikannya langsung saat kunjungan kerjanya ke Provinsi Lampung kemarin Jumat (14/4/2023). Ia meminta agar laporan itu tidak diproses karena apa yang dikatakan Bima merupakan sumbangsih kepada pemerintah Lampung.
“Saya sangat paham dengan keluhan Bima Yudho Saputro, Tiktokers yang populer karena mengkritik Lampung yang tidak maju. Yang disampaikan Bimo sebenarnya adalah keluhan masyarakat Lampung saat ini,” ujarnya.
Bagi Taufik, setiap kali menyerap suara warga, persoalan infrastruktur jalan yang rusak adalah keluhan yang selalu muncul.
“Saya sendiri pernah merasakan sulitnya medan yang harus dilalui karena banyak kerusakan jalan. Karena itu saya setuju dengan keluhan masyarakat, Bima juga mengeluhkan masih banyaknya jalan rusak yang membuat masyarakat sulit untuk melewatinya,” katanya.
Karena itu, laporan polisi yang dilaporkan Bima hanya akan membuang energi yang tidak perlu untuk pembangunan Lampung.
Pemerintah Lampung saat ini harus mengambil ini sebagai aspirasi dan mengingatkan mereka untuk bekerja lebih baik.
Irjen Pol Helmy Santika Kapolda Lampung menanggapi positif komentar saya tersebut, tambah Taufik.
Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan juga bisa mengawasi pembangunan jalan di Provinsi Lampung yang dikritik Bima Yudho.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan, jika ada informasi pembangunan yang kurang optimal, KPK akan memantaunya di salah satu provinsi di Sumatera tersebut.
Misalnya, proyek perbaikan jalan di Lampung baru selesai, tapi kembali rusak. Jika itu yang terjadi, Ghufron menduga ada yang tidak beres dengan rencana sebenarnya.
“Kekuasaan KPK itu terkait dengan proyek-proyek korup, tapi kalau proyek-proyek itu tidak jalan, maka misalnya mangkrak sehingga merugikan masyarakat karena rusak, apalagi saat menjelang mudik, tentu selalu dalam kerangka program pemerintah,” kata Ghufron, Minggu (16/4/2023) saat jumpa pers di Gedung Merah Gedung Putih KPK di Jakarta.
“Namun, jika ada informasi yang mengatakan ‘Pak, dieksekusi Pak, tapi kenapa baru sebulan, dua bulan rusak’, diduga proyek tersebut ada masalahnya, dan salah satunya mungkin ada korupsi,” dia melanjutkan.
Sumber: Kompas.com
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!