Biasalah.news – Ketua DPC PDIP FX Kota Solo Hadi Rudyatmo membantah ada instruksi dari DPD PDIP Jateng yang diduga melarang DPC PDIP Jateng berbisnis dengan Ganjar Pranowo. Instruksi itu kabarnya diberikan setelah Ganjar menghadiri Rakernas Projo di Magelang Mei lalu.
Soal larangan Ganjar meninggalkan Jawa Tengah, Rudi juga membantah. Ia mengatakan Ganjar memang diminta menjalankan tugasnya sebagai gubernur Jawa Tengah.
“Pak Ganjar bukan dilarang, selesaikan melayani rakyat Jawa Tengah itu loh, kalau keluar dari Jawa Tengah untuk menjadi narasumber ya bolehlah,” ungkapnya.
Rudy menegaskan, tidak ada instruksi dari pihak untuk tidak menghubungi Ganjar Pranowo. “Salah, tidak ada. Instruksi itu tidak ada. Wong ideologinya Pancasila kok dilarang-larang untuk komunikasi dengan orang lain, nggak ada itu,” tegasnya.
Rudy mengatakan kader PDIP bisa berkomunikasi dengan kader partai lain. “Kalau kader partai berhubungan dengan kader partai lain yang bolehlah, tapi tetap Ketua Umum yang nanti kita dukung rekomendasinya (capres), kan begitu,” pungkasnya.
Baca Juga : Pak Ganjar Unggah Foto Bersama Anak, Netizen : Cari Mantu
Sebelumnya, kehadiran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Rakernas V Relawan Pro Jokowi (Projo) di Balai Ekonomi Desa Ngargogondo, Borobudur, Magelang, Mei lalu, disebut-sebut memicu murka Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Imbasnya, Ganjar disebut sempat ‘diadili’ oleh empat elite PDIP hingga dilarang kunjungan ke luar Jawa Tengah. Mendengar hal itu, Megawati disebutnya langsung meminta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memanggil Ganjar ke Jakarta.
Malam hari, sekitar pertengahan Juni 2022, Ganjar datang ke kantor DPP PDIP di Menteng, Jakarta Pusat. Menunggu di sana Hasto, Wakil Sekjen Utut Adianto, Kepala Departemen Perekonomian Said Abdullah dan Bendahara Umum Olli Dondokambey.
“Di situlah Ganjar ‘diadili’ di kantor DPP (PDI Perjuangan). Intinya dimarahi, yang paling keras suaranya itu Utut,” jelas sumber ini.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
