in ,

Suzume no Tojimari dari Makoto Shinkai dan Masalah di Jepang

Suzume no Tojimari karya Makoto Shinkai

Biasalah.news – Jika mendengar nama Suzume no Tojimari, tentu Anda akan teringat dengan nama Makoto Shinkai.

Karya-karyanya selalu dipuji oleh para moviegoers di seluruh dunia.

Sebut saja Voices of a Distant Star, The Place Promised in Our Early Days, 5 Centimeters per Second, Children Who Chase Lost Voices dan The Garden of Words adalah beberapa karya Makoto Shinkai.

Namun, saat “Your Name” atau Kimi no Na Wa keluar pada 2016, namanya melambung lebih tinggi lagi.

Setelah sukses dengan Your Name, Shinkai meluncurkan Weathering With You atau Tenki no Ko pada 2019.

Tiga tahun kemudian, sutradara berusia 50 tahun itu kembali dengan film baru, Suzume no Tojimari.

Dipreteli, Makoto Shinkai memiliki formula ampuh yang menempel di mana-mana. Rumusnya adalah pertemuan dua orang asing, representasi dunia sihir dan soundtrack oleh RADWIMPS.

Ketiga unsur tersebut dikemas dalam kisah cinta remaja dan perjalanan yang memadukan keindahan alam, baik itu pelangi, mentari, maupun hujan.

Makoto Shinkai menerapkan pola serupa lagi dalam cerita Suzume no Tojimari.

Suzume no Tojimari menceritakan Suzume, seorang siswa sekolah menengah yang tinggal bersama bibinya setelah kematian ibunya.

Suzume no Tojimari merupakan karya ketiga Makoto Shinkai yang mengangkat tema bencana alam

Hidup Suzume berubah saat bertemu dengan Souta yang sedang mencari pintu di tempat-tempat terlantar di Jepang.

Souta sebagai Penutup harus menutup semua pintu yang terbuka karena dapat menimbulkan bencana berupa gempa bumi atau tsunami.

Untuk jalan cerita, Suzume memiliki plot bertema perjalanan yang sangat kuat. Perjalanan Suzume dan Souta untuk menutup pintu bencana menampilkan dinamika top-down yang terasa seperti rollercoaster.

Karakteristik unik setiap karakter juga memberikan warna yang pas untuk alur cerita.

Film Makoto Shinkai Suzume no Tojimari diterima dengan baik oleh penonton Jepang saat pertama kali dirilis.

Film ini mengangkat salah satu isu utama yang erat kaitannya dengan kehidupan sosial masyarakat Jepang, yaitu bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami yang selalu mengancam Negeri Sakura.

Mengutip data meteorologi dari Jepang, sekitar 3.800 gempa dengan magnitudo 3,0 hingga 3,9 terjadi setiap tahun.

Selain itu, tempat-tempat terlantar atau reruntuhan juga menjadi perhatian pemerintah Jepang.

Baca Juga: 4 Hal yang Harus Kamu Tahu Tentang Film Elemental Pixar

Masalah resesi seks saat ini telah meningkatkan jumlah rumah dan bangunan kosong dan terbengkalai di Jepang.

Ada 62,4 juta unit rumah di Jepang pada tahun 2018, menurut Survei Perumahan dan Tanah Kementerian Dalam Negeri Jepang.

Dari jumlah tersebut, 8,49 juta rumah diketahui kosong. Sebagian besar rumah terbengkalai ini terletak di daerah pedesaan atau kota kecil di Jepang.

Sementara itu, angka dari Tokyo menunjukkan bahwa satu dari 10 rumah tidak berpenghuni.

Masalah serius seperti itu diperkenalkan oleh Makoto Shinkai sebagai bagian dari cerita Suzume no Tojimari yang sederhana dan penuh tawa.

Meski tak sekuat Kimi no Na Wa, Suzume no Tojimari tetap menjadi karya Makoto Shinkai yang sangat menarik. Film ini juga menghadirkan beberapa detail kecil yang akan mengingatkan penonton pada film-film sebelumnya.

Film Suzume no Tojimari bisa Anda nikmati di bioskop-bioskop di Indonesia.

Sumber: Kompas.com

Buat Website GRATIS!!!

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Video Ketua DPRD Luwu Timur menolak salami warga viral di media sosial

Ketua DPRD Luwu Timur Tolak Salami Warga, Apa Alasannya?

Viral Video Virtex WA Bikin HP Mati, Berikut Penjelasannya