Biasalah.news – Biasanya, ibu kota suatu negara hanyalah sebuah wilayah atau teritori. Misalnya DKI Jakarta ibu kota Indonesia, Kuala Lumpur ibu kota Malaysia, Manila ibu kota Filipina, dan lain-lain. Berbeda dengan negara lain, Afrika Selatan merupakan negara dengan tiga ibu kota.
Jadi, Afrika Selatan adalah satu-satunya negara di dunia yang memiliki tiga ibu kota: Pretoria, Cape Town, dan Bloemfontein. Ini penjelasannya.
Dari halaman Afrika Selatan Visa yang tayang Rabu (4/1/2023), alasan utama mengapa Afrika Selatan memiliki tiga ibu kota adalah peristiwa Persatuan Afrika Selatan atau Union of South Africa.
Baca Juga: Siapa Saja Sih Negara yang Biaya Hidupnya Murah, Indonesia Masuk Nggak ya?
Ketiganya pada akhirnya dibagi menurut bentuk pemerintahan yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Ibu kota administratif Afrika Selatan adalah Pretoria di provinsi utara Gauteng. Pretoria tidak hanya merupakan kursi administrasi, tetapi juga dikenal sebagai kota dengan tingkat pendidikan yang baik.
Salah satu universitas terbaik adalah University of Pretoria, didirikan pada tahun 1908, menjadikannya institusi akademik tertua dan terbesar di Afrika Selatan.
Pretoria juga dikenal sebagai “Kota Jacaranda” karena pohon Jacaranda. Pohon itu memiliki bunga violet yang mekar setiap tahun di jalanan Pretoria.
Ibu kota legislatif Afrika Selatan adalah Cape Town, juga dikenal sebagai Cape Floral Kingdom. Cape Town bukan hanya pusat parlementer Afrika Selatan, tetapi juga rumah bagi 7.000 spesies tumbuhan dan bunga yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia.
Pada tahun 2014, The Daily Telegraph dan The New York Times menyebut Cape Town sebagai kota metropolis paling multikultural di dunia untuk dikunjungi.
Terakhir, ibu kota yudisial Afrika Selatan adalah Bloemfontein. Bloemfontein berarti bunga mekar atau bunga musim semi dalam bahasa Afrikaans.
Kota ini menjadi tuan rumah Festival Mawar tahunan, sehingga mendapat julukan “Kota Mawar”.
Alasan mendasar mengapa Afrika Selatan memiliki tiga ibu kota berkaitan dengan sejarah negara tersebut.
Afrika Selatan memiliki sejarah politik, budaya, dan etnis yang tragis sejak era Victoria.
Pada tahun 1910, berdasarkan kutipan dari halaman Hindustan Times School, negara Afrika Selatan didirikan hingga nama Persatuan Afrika Selatan muncul.
Namun sayangnya, konflik tetap ada, salah satunya adalah penentuan letak ibu kota negara. Konflik tersebut melibatkan pihak-pihak yang membuat konstitusi dan mengusulkan pembagian kekuasaan di seluruh Republik Afrika Selatan.
Karena itu, tiga ibu kota ditetapkan. Bloemfontein telah ditetapkan sebagai ibu kota peradilan negara karena lokasinya yang sentral.
Sebelum kemerdekaan Afrika Selatan, Pretoria adalah pusat beberapa kedutaan dan kementerian luar negeri.
Terakhir, Cape Town dinyatakan sebagai tempat paling nyaman bagi pemerintahan parlementer, karena telah menjadi pusat legislatif sejak zaman kolonial.
Namun, pusat kekuasaan di Afrika Selatan tetap berada di tangan satu kepala negara, yaitu presiden.
Konflik memuncak dalam kebijakan ekstrim apartheid, segregasi dan diskriminasi yang terjadi antara tahun 1948 dan 1991. Dampaknya bagus karena Afrika Selatan telah tumbuh dan berkembang sejauh ini.
Sumber: detik.com
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!