Biasalah.news – Putra Rachel Vennya Xabiru Oshe Al-Hakim baru-baru ini menarik perhatian netizen. Pasalnya, video “deep tallk” dengan ibunya viral di media sosial. Dalam video tersebut, bocah yang biasa disapa Biru itu meminta ayahnya, Niko Alhakim, untuk kembali dan tinggal bersamanya.
Namun, sejak keduanya bercerai pada 2020 lalu, keinginan Biru tak bisa dikabulkan. “Ayah tinggal disini dong,” pinta Biru. Biru, yang baru berusia 5 tahun, tidak bisa menahan air mata karena merindukan ayahnya. Selain menangis karena merindukannya, Biru meminta Nico berhenti bekerja.
“Abang (biru) nggak suka kalau ayah (Niko) kerja,” kata Biru. “Buna (nama panggilan Rachel) Abang kangen (ayah),” lanjutnya.
Mengenal Co-Parenting
Semua orang ingin memiliki keluarga yang lengkap selama sisa hidup mereka. Namun, bagi beberapa keluarga hal ini tidak memungkinkan dan berakhir dengan perceraian.
Perceraian tentu menjadi hal yang sulit bagi siapa saja yang pernah merasakannya. Juga, jika pasangan yang bercerai sudah memiliki anak. Rachel Vennya dan Niko Al-Hakim adalah pasangan suami istri yang berbahagia dengan anak mereka pasca bercerai. Mereka kompak dalam waktu-waktu tertentu, seperti ulang tahun atau hari libur.
Mereka berdua sepakat untuk melakukan co-parenting. C0-parenting adalah saat kedua orang tua berbagi tanggung jawab setelah bercerai.
Baca Juga : Rekor MURI, Ribuan Anak dan Orang Tua di Jember Main Angklung
Mengasuh bersama adalah tantangan sekaligus manfaat. Dengan bekerja bersama, orang tua dapat memberikan rasa aman kepada anak-anak mereka bahkan ketika mereka tidak bersama.
Manfaat Co-Parenting Bagi Anak
Co-parenting yg efektif bisa membantu menurunkan taraf stres & kecemasan bagi anak-anak. Co-parenting pula bisa membantu mengurangi perseteruan antara orang tua yg berdampak negatif dalam anak-anak mereka & menaruh stabilitas dalam anak.
Dalam studi yg berjudul ‘Child Affected by Parental Relationship Distress’, anak-anak bisa berbagi aneka macam tanda-tanda psikologis, fisik, & konduite ketika terkena perseteruan orang tua. Contohnya, anak cenderung menyalahkan dirinya sendiri ketika terjadi perselisihan menggunakan ke 2 orang tuanya.
Pertengkaran orang tua tidak hanya mempengaruhi keadaan psikologis anak, tetapi juga mempengaruhi hubungan antara orang tua dan anak. Jadi, pola asuh kooperatif membantu mengatasi masalah ini.
Anak-anak dapat memperoleh manfaat dengan mengetahui bahwa kedua orang tua mengutamakan mereka dan ingin menghabiskan waktu bersama mereka. Selain itu, anak-anak mendapatkan rasa aman yang penting ketika mereka memiliki rutinitas yang konsisten atau seperangkat aturan yang harus diikuti.
Dilansir : Detik.com
Bikin Cuci Mata!!! Gallery Foto Selebgram HOT Anastasya Kosasi
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!