Biasalah.news – Samsudin atau dikenal juga dengan nama Gus Samsudin adalah seorang praktisi Paranormal dan pengobatan Supranatural berkebangsaan Indonesia yang juga merupakan pemilik serta pemimpin Padepokan Nur Dzat Sejati.
Pakar spiritual Gus Samsudin kemudian bentrok dengan konten dari pencipta Marcel Radhival alias Penyihir Merah, mendorong penduduk setempat untuk menolak pertapaannya. Perseteruan ini bermula saat Penyihir Merah mengunjungi tempat latihan Gus Samsudin di Blitar, Jawa Timur untuk menunjukkan kemampuan supernya.
Penyihir Merah mengklaim bahwa Gus Samsudin adalah penipu. Dia menganggap apa yang dilakukan Gus Samsudin selama ini sebagai tipu muslihat.
“Jadi mereka bilang itu sihir pembersihan dan tetap menggunakan sihir dan sebagainya, meskipun itu hanya tipuan,” Pesulap Merah, mengutip dari akun Youtube Radhival Marcel, Senin (1 Agustus).
Dalam salah satu video yang diunggah, Penyihir Merah tampak menemani rombongannya ke persembunyian Gus Samsudin. Mereka disuruh menunggu karena Gus Samsudin ada tamu. Namun tiba-tiba mereka didatangi pengacara Gus Samsudin, Supriarno.
Baca Juga : Piala AFF U16 – Vietnam Kerja Keras Mengkaji Taktik Indonesia
Supriarno kemudian bertanya-tanya tentang maksud kedatangan Penyihir Merah dan tim. Dia curiga mereka datang dengan niat baik.
“Karena video itu fitnah dan niat buruk, saya tidak mengizinkannya. Karena saya hanya ingin tahu,” kata Supriarno.
Setelah mengatakan ini, Penyihir Merah dan tim berdebat dengan Supriarno. Mereka diminta menunjukkan identitas karena pernah ke “lokasi orang tersebut”. Tapi mereka menolak untuk mengekspresikan diri. Karena identitas adalah masalah kerahasiaan.
Sebuah perdebatan sengit. Penduduk setempat mulai mengepung mereka. Tidak lama kemudian, kepala desa setempat datang. Pesulap dan tim kemudian diminta untuk meninggalkan fasilitas.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pertapaan Gus Samsudin di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur telah diturunkan peringkatnya oleh warga karena diduga melakukan praktik penipuan.
Warga meminta pertapaan ditutup karena dicurigai melakukan kecurangan dengan pengobatan atau rukiyah.
Meskipun demikian, Gus Samsudin menolak permintaan penduduk setempat untuk menutup pertapaannya. Menurutnya, praktiknya kompeten dan dia tidak pernah merugikan siapa pun.
“Jika saya tidak melanggar hukum, saya tidak akan melakukan apa pun yang melawan hukum. Saya akan berdiri,” kata Gus Samsudin.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!