Biasalah.news – Gen penyebab penyakit jantung koroner kini sudah teridentifikasi oleh tim peneliti dari University of Virginia.
Studi genetik telah menguji lebih dari 1 juta orang selama 15 tahun terakhir, kata Mete Civelek, peneliti senior Ph.D. di Center for Public Health Genomics dan Departemen Teknik Biomedis di University of Virginia.
“Selama 15 tahun terakhir, kami telah melakukan penelitian genetik yang telah mengidentifikasi ratusan lokasi pada kromosom kami yang meningkatkan risiko serangan jantung,” jelasnya melalui siaran pers melalui Kompas.com, Kamis (2/2/2023).
Penyebab utama penyakit arteri koroner adalah penumpukan plak lemak di arteri yang memasok darah ke jantung.
Seiring dengan gaya hidup yang tidak sehat menjadi akar penyebab penumpukan plak di pembuluh darah, para ahli telah mengidentifikasi faktor herediter atau turun temurun sebagai salah satu penyebab penyakit jantung koroner.
Untuk mengetahui gen apa yang mendasari penyebab penyakit jantung koroner, Civelek dan timnya mengamati sel dari transplantasi jantung dari 151 donor yang sebelumnya sehat.
Studi genetik ini telah memberikan informasi awal tentang aktivitas gen dalam sel otot polos. Penting untuk dicatat bahwa sel-sel ini secara alami melapisi dinding arteri.
Selain itu, sel-sel ini juga bisa menjadi dasar pembentukan plak lemak di arteri.
Para ahli kemudian meninjau dan membandingkan data aktivitas gen spesifik yang menyebabkan perubahan berbahaya pada sel otot polos.
Mengetahui data perubahan genetik tersebut, dimungkinkan untuk mengetahui proses pembentukan plak atau aterosklerosis yang merupakan salah satu penyebab penyakit jantung koroner.
Baca Juga: Bayi Diberi Minum Kopi Sachet Pengganti Susu, Amankah?
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Circulation Research ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang penyakit jantung koroner.
Sebagai ilustrasi, penelitian ini juga mampu mengidentifikasi perbedaan aktivitas gen pada sel otot polos pria dan wanita.
Mereka juga dapat mengidentifikasi sel otot polos yang tumbuh, berkembang biak, atau tidak berkembang biak.
Selain itu, temuan para ahli ini dapat menginformasikan penelitian lebih lanjut ke dalam pengembangan terapi bertarget untuk mengobati penyakit tersebut yang menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia.
“Kami akan dapat menggunakan temuan genetik ini pada penyakit jantung koroner sebagai target terapi baru,” kata Civelek.
Ahli jantung atau peneliti penyakit kardiovaskular yang ingin meninjau dan menganalisis hasil studi Civelek bersama timnya dapat melakukannya melalui situs web http://civeleklab.cphg.virginia.edu.
Sumber: Kompas.com
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!