Biasalah.news – Video pasangan pengantin baru menikah menjadi viral di media sosial. Video itu juga menunjukkan barisan orang yang menunggu untuk naik rakit ke desa terdekat mereka di seberang sungai.
Dalam video tersebut terlihat seorang pria sedang bercerita. Pria tersebut diketahui bernama Apung, Kepala (Kadus) Desa Cilele, Desa Sirnasari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi.
Kontak, Apung membenarkan video tersebut. Dia mengaku membuat video itu pada Minggu (10 September 2022) kemarin saat mengantar mempelai pria menemui keluarga mempelai wanita di desa seberang.
“Pernikahan berlangsung pada hari Minggu, kemarin. Pernikahan Erik dan Rosita adalah warga desa Jabir, desa Neglasari, kecamatan Purabaya. Semua keluarga besan menyeberang dengan rakit karena tidak ada jalan lain.”
Satunya cara adalah zona atau kaduslah “, kata Apung. Apung menegaskan tidak ada jembatan di kawasan ini. Sedangkan jarak antar desa, dusun, bahkan kecamatan dari titik sungai yang memiliki rakit adalah yang paling dekat.
Baca Juga : Ngakak! Gaun Pengantin Ekstra Megar Sampai Kucing Masuk
“Syaratnya tidak ada jembatan, kalau air naik otomatis dan tidak bisa lewat, bisa ke Purabaya, lewat Wolayah Ancaen butuh waktu 2,5 jam. Kalau 15 menit, umur saya sekarang 47 tahun, tidak mungkin.”
Pak Apung mengatakan bahwa adalah hal yang biasa bagi kedua mempelai untuk menyeberangi rakit. Bahkan, selama bertahun-tahun, rakit menjadi satu-satunya alat transportasi untuk melewati desa dan kelurahan.
“Pernikahan seperti ini pakai rakit, dari desa ke desa. Kalau sungai surut, kita jalan kaki. Rombongan merangkak memilih batu,” katanya. Kepala Desa Pabuaran Bangbang Gunawan membenarkan bahwa tidak ada jembatan di daerah tersebut.
Tak hanya calon pengantin, para pelajar juga harus menggunakan rakit setiap hari. Bahkan saat air surut, mereka masih menyeberangi sungai.
“Harapan warga sekitar ada jembatan, sudah ada. Banyak permintaan, mulai dari zaman Belanda kaya. Bukannya tidak ada jalan lain, 35 km dari Purabaya. , jalan ke Pabuaran di Ancaen, Baregbeg, Purabaya belok lagi,” kata Bangbang.
Tempat ini dipilih karena paling dekat dengan desa dan perkampungan di seberangnya. “Yang paling dekat, lintas Cikaso, pindah desa, pindah kecamatan, lintas dusun Sirnasari yang sudah desa Neglasari, desa Purabaya. Desa Cilele, Sirnasari, kecamatan Pabuaran lewat, desa Neglasari itu desa Jabir, Nangewer.”
Jadi kalau lewat Cikaso bisa ke neglasari, bisa ke Nangerang, Kecamatan Jampang Tengah,” ujarnya.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!