Biasalah.news – Baru-baru ini, sebuah postingan viral di Twitter menunjukkan munculnya mata merah pada orang yang dianggap sebagai korban tragedi Kanjuruhan.
Dalam video yang diunggah, mata merah tersebut diduga akibat tembakan gas air mata usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1 Oktober 2022).
“Sudah seminggu, kondisi mata korban gas air mata Kanjuruhan masih merah seperti ini. Sumber: Save Our Soccer,” tulis @nataliamwijanto, Minggu (9 Oktober 2022).
Menurut dr Ferdiriva Hamzah, SpM(K) dari JEC Eye Hospital, hal ini wajar terjadi setelah terpapar gas air mata.
Baca Juga : Terungkap Isi Obrolan 2 Orang ‘Bahagia’ Tragedi Kanjuruhan
Mata bisa menjadi merah hingga dua minggu. Gulungan promosi untuk melanjutkan konten Dr. Ferdi menunjukkan bahwa jika tidak ada masalah penglihatan, mata merah gas air mata akan hilang dengan sendirinya.
“Bahkan tanpa obat tetes mata,” lanjutnya. Seperti dikutip oleh Mayo Clinic, gangguan pendarahan mata ini juga dikenal sebagai penyakit konjungtiva aksesori, yang menyebabkan pembuluh darah kecil pecah tepat di bawah permukaan bagian dalam mata.
Ini terlihat seperti memar di kulit. Konjungtiva adalah lapisan tipis yang menutupi bagian dalam kelopak mata dan permukaan mata.
Konjungtiva tidak dapat menyerap darah dengan sangat cepat, sehingga darah terperangkap.
Selain gas air mata, pendarahan di bawah konjungtiva dapat disebabkan oleh batuk hebat, angkat berat, mengejan, muntah, atau menggosok mata terlalu keras.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!