Biasalah.news – Rekonstruksi di rumah dinas Inspektur Jenderal Ferdy Sambo menunjukkan penembakan fatal baik Brigjen Yoshua maupun Brigadir Jenderal J. Kejadian dimulai dengan adegan 54 saat Ferdy Sambo tiba di rumah dinas.
Ketika dia turun dari mobil, seorang tersangka dengan pistol melarikan diri. Kemudian dia mengambil pistolnya.
Ferdy Sambo tampak menggunakan sarung tangan hitam di tangan kirinya. Setelah mengambil senjata yang dijatuhkan, Ferdy berlari ke ruang tamu.
Baca Juga : Viral Seorang Siswi SMA dibunuh Oleh Pamannya, Karena Menolak Berhubungan Badan
Di dalam rumah, Putri Candrawati dan Bharada E sudah menunggu di dalam. Pada adegan ke-57, Bharada E menuruni tangga untuk menemui Ferdy Sambo. Dua orang terlibat dalam percakapan. Saat itu, Bharada E terlihat membawa pistol di sakunya. Di luar rumah, terlihat Bripka RR dan Strong Ma`ruf di garasi. Brigadir Jenderal J ada di halaman samping rumah.
Di Scene 61B, Brigjen RR tampak mendekati Brigjen J. Keduanya sedang berbincang. Kemudian, Brigjen J mengikuti Bripka R dari belakang menuju kediaman dinas. Brigadir Jenderal J memasuki pub untuk menemui Ferdy Sambo dan Bharada E. Ferdy Sambo terlihat berurusan dengan Brigadir Jenderal J.
Bharada E mengarahkan senjatanya ke Brigadir Jenderal J. Bharada E maju dan Brigadir J mundur. Tembakan dilepaskan menyebabkan Brigadir Jenderal J jatuh ke tanah. Lokasi jatuh dekat tangga.
Ferdy Sambo mendekati Brigjen J yang tergeletak di tanah. Dia mengambil pistol dan berdiri di bawah tangga. Kemudian Ferdy Sambo beberapa kali menembak tembok hingga ke lantai dua. Kejadian tersebut diamati oleh Bharada E.
Ferdy Sambo berusaha merekayasa pembunuhan seolah-olah telah terjadi tembak-menembak antara Bharada E dan Brigjen J. Ia lalu berjongkok di atas tubuh Brigadir J. Ia membidik tembok seberang tangga. . Dia memberikan pistol itu kepada Brigadir Jenderal J.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!