Biasalah.news – Ancaman mogok kerja ratusan pegawai Apple Store Australia benar-benar terjadi, karena ada ratusan pegawai Apple Store yang menolak bekerja pada Malam Natal 2022.
Aksi mogok kerja ini dilakukan untuk memprotes Apple dan meminta kondisi kerja dan gaji lebih baik. Kenapa dipilih Malam Natal? Karena biasanya pada waktu ini, penjualan berbagai produk Apple akan meningkat.
Para pegawai tersebut tergabung di serikat pekerja bernama Retail and Fast Food Worker Union (RAFFWU). Mereka meminta Apple memperbaiki jadwal kerja, hari libur dua berturut-turut, dan kenaikan gaji tahunan.
Menurut Sekretaris RAFFWU Josh Cullinan, sekitar 200 anggota serikat pekerjanya yang bekerja di Apple berhenti bekerja pada 23 Desember sore, atau memang tak masuk sejak awal shift pekerjaan.
“Hal besar bagi mereka adalah pulang ke rumah dan menghabiskan waktu dengan keluarganya, karena mereka pada dasarnya diperlakukan seperti pekerja biasa dan mereka harus bekerja kapan pun mereka disuruh,” kata Cullinan.
Baca Juga: Pabrik iPhone Kabarnya Paksa Karyawan Tetap Kerja Meski Sakit
Hal inilah yang menurut Cullinan harus diubah, karena sebenarnya banyak pegawai Apple tersebut sebenarnya hanya dikontrak paruh waktu. Hal ini merugikan karena mereka dibayar lebih rendah namun dipekerjakan seperti pegawai full time yang bayarannya lebih tinggi.
“Ini adalah masalahnya, Apple tak benar-benar mempekerjakan pekerja penuh, mereka hanya punya pekerja paruh waktu namun diperlakukan seperti pegawai biasa,” jelasnya.
Hal serupa pernah dilakukan pada Oktober lalu, yaitu saat sekitar 200 anggota serikat yang bekerja di Apple berhenti bekerja selama satu jam, antara pukul 12 sampai 1 siang.
Menurut Cullinan, Apple Store yang terdampak dari aksi ini ada di Brisbane dan Adelaide. Namun Courier Mail menyebut dua buah Apple Store yang ada di Queensland tetap beroperasi secara normal hingga saat ini.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!