Biasalah.news – Vladímir Vladímirovich Pútin, adalah seorang politikus Rusia, dan merupakan Presiden Rusia saat ini. Ia merupakan presiden dengan masa jabatan terlama kedua di Eropa setelah Alexander Lukashenko yang merupakan Presiden Belarus. Putin telah menjadi Presiden Rusia sejak 7 Mei 2012.
Seorang pakar politik Rusia mengatakan pemerintahan Presiden Vladimir Putin di negara itu “mulai berakhir” di tengah invasi Kremlin ke Ukraina.
Pakar Iver Neumann berpendapat bahwa berakhirnya pemerintahan Putin tidak lepas dari dampak invasi Rusia ke Ukraina. Setelah invasi, Rusia menjadi sasaran berbagai bentuk sanksi ekonomi, menyebabkan ekonomi Kremlin runtuh.
Tidak hanya sanksi, banyaknya perusahaan yang menarik diri dari Rusia dan menolak menerima ekspor Rusia dari berbagai negara juga dapat berdampak negatif pada perekonomian negara tersebut.
Baca Juga : Perseteruan Gus Samsudin dengan Pesulap Merah
“Putin berkata ‘Barat akan mendapatkan ekonominya dan kami [Rusia] memiliki tekad, dan dengan tekad ini kami dapat bertahan hidup.” Namun, dunia tidak bekerja seperti itu. Jadi saya pikir ini adalah awal dari akhir rezim Putin,” kata Neumann dalam sebuah wawancara dengan Radio Free Europe.
“Jadi, sejak Putin menjabat 22 tahun lalu, dia hanya memiliki sedikit kejadian dalam perekonomian. Dan saya terkejut bahwa seorang Marxis terlatih seperti Putin tidak menyadari bahwa faktor material diperlukan,” lanjutnya.
Namun, Neumann mengatakan bahwa masih sangat sulit untuk memprediksi kapan rezim akan jatuh. “Buruk untuk negara, baik untuk rezim Putin,” Neumann dikutip oleh Newsweek.
Putin sendiri telah melancarkan invasi ke Ukraina sejak Februari lalu. wilayah Donbass. Selama invasi, Rusia menjadi sasaran berbagai bentuk sanksi ekonomi.
Selain itu, lebih dari 1.000 perusahaan Barat telah meninggalkan Rusia. Menurut DW, Rusia juga tidak bisa menjamin ekspor teknologi, teknisi penerbangan, elektronik, dan barang mewah dari Uni Eropa.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
