Biasalah.news – Prancis melaju ke final Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan Maroko di laga semifinal. Kalau di ajang Piala Dunia mereka dikenal sebagai juara bertahan, di dunia sains dan teknologi mereka punya sejumlah penemuan yang mengubah dunia.
Di banyak bidang kehidupan, penemuan Prancis telah mengubah cara kita hidup sehari-hari dan bekerja. Berikut adalah beberapa penemuan paling berpengaruh dari Prancis.
1. Balon Udara
Balon udara panas pertama di dunia berhasil dibuat oleh Joseph dan Jacques Etienne Montgolfier, dua inovator Prancis asal Vidalon-les-Annonay, dekat Lyons.
Balon pertama mereka diluncurkan pada Desember 1782, dan terbang hingga ketinggian 300m. Balon Montgolfiére terbuat dari kertas dan menggunakan udara panas dengan membakar wol dan jerami basah.
Selang beberapa waktu, tibalah waktunya uji coba balon dengan penumpang. Penerbangan pada September 1783 mencapai ketinggian 500m dan berlangsung selama delapan menit.
Beruntung bagi para penumpang yang terdiri dari ayam jantan, domba, dan bebek, mereka bisa kembali mendarat dengan selamat. Peristiwa itu disaksikan oleh Raja Louis XVI dan Ratu Marie Antoinette yang sedang bertakhta saat itu.
2. Makanan Kaleng
Menjaga agar pasukan Napoleon Bonaparte tetap mendapat asupan makan yang cukup adalah pekerjaan yang menantang karena mereka selalu berpindah-pindah ke tempat-tempat yang jauh. Tanpa sarana yang memadai untuk mengamankan perbekalan, kelaparan massal bisa menjadi bahaya yang sangat nyata.
Pada tahun 1800, Napoleon menawarkan hadiah sebesar 12.000 franc kepada orang yang dapat menemukan cara mengawetkan makanan untuk memasok jatah makan harian pasukan untuk jangka waktu yang lama. Sembilan tahun kemudian, penghargaan tersebut diberikan kepada pembuat manisan bernama Nicolas Francois Appert.
Metodenya meliputi menyegel botol kaca tebal berisi makanan, membungkusnya dengan kanvas untuk perlindungan, kemudian mencelupkannya ke dalam air mendidih untuk dimasak. Dalam eksperimennya, dia berhasil mengawetkan daging domba. Inovasi berikutnya datang dari orang Prancis lainnya bernama Pierre Durand. Ia memodifikasi penemuan Nicolas dengan beralih dari stoples kaca menggunakan kaleng.
3. Pasteurisasi
Ahli kimia asal Prancis, Louis Pasteur mempelajari proses fermentasi. Ia bertanya-tanya, proses ini dihasilkan oleh organisme mikroskopis selain ragi, yang oleh Pasteur disebut kuman.
Dia berhipotesis bahwa kuman ini mungkin bertanggung jawab atas beberapa penyakit. Pasteur membantah gagasan “generasi spontan” yang menyatakan bahwa organisme dapat muncul dari ketiadaan. Pasteur menunjukkan bahwa organisme berasal dari organisme lain yang sudah ada sebelumnya.
Menerapkan teorinya pada makanan dan minuman, Pasteur menemukan proses pemanasan yang sekarang disebut pasteurisasi, untuk mensterilkan makanan dan membunuh mikro-organisme yang mengkontaminasinya.
4. Aqualung
Jacques-Yves Cousteau adalah seorang penjelajah bawah laut Prancis, pencinta lingkungan, inovator, dan anggota Academie Francaise. Pada tahun 1943, Cousteau dan insinyur Prancis Emile Gagnan menemukan Aqualung, alat bantu pernapasan yang memasok oksigen ke penyelam dan memungkinkan mereka bertahan di bawah air selama beberapa jam.
Inovasi dalam perangkat ini antara lain mekanisme yang menyediakan katup penghirupan dan pembuangan pada tingkat yang sama. Perangkat yang aman, mudah digunakan, dan andal ini adalah sistem scuba modern pertama. Alat ini membantu studi dan eksplorasi semua hal yang berkaitan dengan lautan, mulai dari tim penyelamat hingga penelitian kehidupan laut dan bangkai kapal bersejarah.
Baca Juga: Argentina Lolos ke Final Piala Dunia 2022 Kalahkan Kroasia
5. Mayones
Di Spanyol pada awal abad ke-18, Louis XIV mengirim jenderal favoritnya, Duc de Richelieu, untuk membasmi beberapa orang Inggris bermasalah yang bersembunyi di benteng yang menghadap ke pelabuhan Mahon. Selama pengepungan yang lama, juru masak Duke kesulitan membuat tuannya, yang terbiasa dengan perjamuan Versailles yang luar biasa, menikmati hidangannya.
Dia menginginkan saus yang menarik untuk menghidupkan suasana saat menyantap makanan, namun yang dia punya saat itu hanya telur dan minyak zaitun. Kemudian dia mencampurkan bahan tersebut, lalu ditambah dengan sedikit cuka. Hasil dari eksperimen ini adalah saus yang ia namakan “la sauce mahonnaise”. Dalam perkembangannya, huruf ‘h’ pada kata mahonnaise diubah menjadi ‘ay’ sehingga kini dikenal sebagai mayones.
6. Sistem Metrik
Pada tahun 1790, Majelis Nasional Prancis mengarahkan Academy of Sciences of Paris untuk membakukan satuan pengukuran. Sebuah komite ahli Matematika terkenal dari akademi tersebut menggunakan sistem desimal. Mereka mendefinisikan meter sebagai sepersepuluh juta jarak dari khatulistiwa ke Kutub Bumi. Itu berarti, lingkar Bumi akan sama dengan 40 juta meter.
Mereka menamakan sistem baru ini “metrik” dari kata Yunani metron, yang berarti ukuran. Sistem metrik disahkan oleh undang-undang di Prancis pada tanggal 1 Agustus 1793. Pada tahun 1960, definisi meter diubah menjadi 1.650.763,73 panjang gelombang radiasi oranye-merah kripton 86. Pada tahun 1983, meter didefinisikan ulang sebagai 1/299.792.458 dari jarak yang ditempuh cahaya dalam satu detik dalam ruang hampa.
7. Kulkas
Pastor Marcel Audiffren adalah seorang pemuka agama yang melayani sebagai kepala biara di sebuah biara di Prancis. Di luar tugasnya, dia juga seorang fisikawan dan sangat tertarik mengembangkan alat untuk menjaga agar cairan bisa tetap dingin, termasuk anggur yang diminum di biara.
Pada tahun 1894 ia diberi hak paten untuk unit engkol tangan atau mesin yang menjadi cikal bakal tujuannya ini. Patennya kemudian dibeli oleh perusahaan Amerika dan mesin pendingin yang dimaksudkan untuk penggunaan di rumah pertama kali diproduksi oleh General Electric. Mesin ini mulai dijual ke publik pada tahun 1911.
Lemari es pertama ini sangat mahal, harganya hampir seribu dolar, kira-kira dua kali lipat harga mobil pada masa itu. Saat ini, hampir setiap rumah tangga memiliki setidaknya satu dari penemuan yang mengubah hidup ini.
8. Mesin Jahit
Barthelemy Thimonnier adalah seorang penjahit yang bekerja tanpa lelah sepanjang hidupnya untuk menyempurnakan “Couseuse”-nya, alias mesin jahit.
Pada tahun 1830 ia membuka pabrik jahit di Rue de Sevres di Paris. Sayangnya, tahun berikutnya pabrik tersebut bangkrut dan dihancurkan oleh sekitar 200 penjahit yang marah dan membuang 80 mesin. Mereka mengklaim penemuan ini bisa membuat para penjahit konvensional gulung tikar.
Meskipun penemu lain telah mengerjakan ide tersebut, mesin penjahit rantai Thimonnierlah yang menyediakan aplikasi praktis pertama dari penemuan ini.
Thimonnier tidak pernah melihat proliferasi mesinnya, meski memenangkan hadiah dan sangat dihargai. Dalam perkembangannya, seorang Amerika, Isaac Merrit Singer, mengubah mesin jahit menjadi bisnis besar.
Strategi pemasarannya yang cerdik menarik perhatian wanita modern. Dia menawarkan jaminan layanan mesin dan skema pembayaran cicilan. Sayangnya, kejayaan penemuan ini tidak dinikmati Thimonnier di masa tuanya. Ia meninggal sebagai orang miskin di usia 64 tahun.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!