Biasalah.new – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengatakan pemerintah harus siap menghadapi risiko gelombang PHK massal, setelah harga BBM bersubsidi naik.
Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan penyesuaian harga BBM bersubsidi terbaru berdampak pada biaya operasional perusahaan yang pada gilirannya berdampak pada karyawan.
“Dengan naiknya BBM, biaya energi industri akan meningkat. Ini bisa menyebabkan ledakan PHK,” kata dia di Jakarta, Jumat, 9 September 2022.
Baca Juga : Tak Muncul Saat Ratu Elizabeth Meninggal, Kemana Meghan Markle?
Selain PHK, dia juga mengatakan daya beli pekerja kemungkinan akan menurun. Hal ini terjadi karena harga pangan yang terlalu tinggi.
“Kenaikan harga BBM akan menurunkan daya beli yang sudah turun 30 persen karena lonjakan permintaan bahan pangan. Dengan naiknya harga BBM, daya beli akan turun lagi hingga 50 persen,” katanya.
Karena itu, KSPI mendesak pemerintah untuk membalikkan kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Dia mengancam akan menggelar protes lebih lanjut jika tuntutan itu diabaikan. “Jika pemerintah tidak mendengar itu, KSPI akan melakukan aksi baru dengan mengangkat isu; kata Iqbal.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!