Biasalah.news – Baru-baru ini, video keindahan langit malam di Dieng, Jawa Timur yang penuh bintang menjadi viral di media sosial.
Pengunggah dan pemilik video tersebut adalah Habib Farindra.
“Ini bukan dalam dongeng, ini di Dieng,” tulisnya di akun @habib_farindra (03/05/2023).
Dalam klip tersebut terlihat pemandangan malam Dieng bertabur bintang dan lampu kota yang berkelap-kelip. Dikelilingi pegunungan, panoramanya semakin menawan.
Hingga Minggu (26 Maret 2923), video viral itu telah mendapat 606 tanggapan dan disukai tak kurang dari 1.2917 pengguna Instagram.
Sebuah postingan yang dibagikan oleh Habib Farindra (@habib_farindra) sampai ke Kompas.com pada Minggu 26 Maret 2023 dan Habib Farindra mengonfirmasi bahwa video tersebut adalah miliknya.
Beberapa tahun lalu, ia merekam gemerlap malam Dieng sekitar pukul 20.00 WIB.
“Sebenarnya sudah lama sekali. Diambil Agustus 2015. Tapi baru saya upload ke Instagram,” ujarnya.
Habib merekam video ini di perkemahan Gunung Prau di Dieng. Dia sedang melakukan pendakian keduanya di Gunung Prau saat itu.
Habib mengatakan cuaca di sekitar Dieng malam itu cerah.
“Cuaca di Dieng pada umumnya baik antara Mei hingga Agustus,” ujarnya.
Namun, jika ingin menikmati Milky Way dan pemandangan Galaksi Bimasakti, Habib merekomendasikan untuk datang di bulan Agustus.
“Kalau mau mengapresiasi keindahan bintang, puncaknya di bulan Agustus karena itu musim galaksi atau Milky Way,” ujarnya.
Sebagai seseorang yang memiliki hobi memotret, Habib mengaku kerap mengabadikan pemandangan indah di banyak tempat.
“Dari semua tempat yang pernah saya kunjungi, sampai saat ini Dieng emang paling juara sih view-nya,” katanya.
Habib mengatakan pemandangan bisa dinikmati dari segala sudut, termasuk dari jalan.
Ia mengaku kaget saat bersenang-senang di malam yang indah ini.
“(Itu) luar biasa. Senang sekali bisa mengamati apa yang disebut ‘negeri di atas awan,'” jelasnya.
Baca Juga: Suzume no Tojimari dari Makoto Shinkai dan Masalah di Jepang
Andi Pangerang, peneliti Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan, faktor cuaca adalah faktor terpenting yang mempengaruhi penampakan benda langit, termasuk bintang.
“Kalau cuaca cukup cerah dan mendukung, barulah fenomena itu bisa terlihat,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/3/2023)
Fenomena itu terjadi di langit malam Dieng, seperti tayangan video yang viral.
Menurut Andi, sangat mudah untuk melihat bintang antara bulan Mei dan Agustus.
“Hal ini karena kondisi Dieng yang lebih kering pada bulan-bulan tersebut, sehingga kelembaban dan penguapan air rendah,” jelasnya.
Akibatnya, awan berkurang dan bintang-bintang redup dapat terlihat.
Terkait hujan meteor, Andi mengatakan ada empat kali hujan meteor antara Mei dan Agustus.
“Ada juga hujan meteor antara Mei dan Agustus,” jelasnya.
Misalnya, ada hujan meteor Eta-Aquarid di bulan Mei. Lalu di bulan Juni ada Delta Aquarid dan Capri Konet di bulan Juli.
Ada hujan meteor Perseid pada bulan Agustus.
Sumber: Kompas.com
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!