in

Komnas HAM Masih Mencari Sosok ‘Penjual Dawet’ Kanjuruhan

#image_title

Biasalah.news – Komnas HAM juga memburu penjual dawet misterius dalam tragedi Kanjuruhan. Namun, Komnas HAN tidak menemukan penjual anggrek dawet.

Penjual dawet menjadi viral sekitar 2 hari setelah tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober  setelah pertandingan sepak bola Arema FC vs Persebaya.

Insiden ini menyebabkan 131 orang tewas setelah gas air mata ditembakkan. Gulir iklan untuk melanjutkan konten. Kembali  ke pernyataan Anam, Komnas HAM  juga dikabarkan sempat menanyakan kepada  Arema soal keranjang dawet ini. Namun, mereka tidak pernah melihatnya.

“Dan teman-teman Arema juga menjelaskan bahwa mereka belum pernah melihat penjual dawet,” kata Anam.

Baca Juga : Penampakan Mata Merah Disebut Korban Gas Air Mata Kanjuruhan

Dalam video yang viral di Twitter yang menampilkan suara  penjual dawet itu, beredar kabar bahwa para penggemar memberontak dan mabuk-mabukan, menyerang polisi hingga menjadi korban.

Anam mendorong polisi mengusut keberadaan penjual dawet di Stadion Kanjuruhan. Ia berharap polisi bisa mengungkap kisah viral  penjual dawet  misterius itu.

“Untuk penjual dawet, polisi perlu mengusut siapa dia dan sebagainya,” kata Anam.

Sebelumnya, Kabag Humas Irjen Polri  Dedi Prastyo menjelaskan, polisi sedang mendalami laporan penjual dawet.

Dedi mengatakan polisi juga menyelidiki insiden itu dengan memeriksa rekaman CCTV di Gerbang 3 yang disebutkan dalam rekaman suara viral. Video pengawasan tersebut akan dianalisis oleh tim laboratorium forensik kepolisian (Labfor)  dan penyidik.

“Pintu 3 termasuk CCTV yang sudah dianalisa oleh tim Labfor, Inafis dan penyidik,” ujarnya.

Dedi mengatakan, puluhan botol minuman yang diduga mengandung alkohol ditemukan hasil razia di kawasan stadion Kanjuruhan. Sementara di  tribun, lanjutnya, ditemukan botol air minum bekas. Hasilnya sekarang dikirim ke Labfor.

Buat Website Mudah dan Cepat 

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Heboh, Tiket Masuk Desa Nagi Ubud, Termahal Rp 100 ribu

Aksi ‘Fan Service’ Pamungkas Tuai Pro dan Kontra Netizen