Biasalah.news – Manis dan cepat membuat kenyang, kurma menjadi pilihan sempurna yang cocok dikonsumsi setelah seharian berpuasa. Rasanya yang enak dan ukurannya yang kecil membuat orang terkadang menjadi terlalu banyak makan kurma.
Jadi, apakah berbahaya makan kurma terlalu banyak?
Menurut 7dvariety, seseorang hanya boleh makan 3-6 kurma per hari.
Bagian ini akan memastikan bahwa manfaat kurma dapat dirasakan dengan baik oleh tubuh.
Dalam 100 gram kurma, atau 4 sampai 5 buah ukuran sedang, terdapat 375 kalori, 81 gram protein, 67 gram karbohidrat, dan 6,25 gram lemak.
Sementara, dua butir kurma mempunyai kurang lebih 140 kalori, jumlah yang tergolong tinggi untuk buah seukuran kurma.
Jumlah konsumsi kalori yang disarankan adalah 2.000 kalori untuk wanita dan 2.500 kalori untuk pria.
Makan kurma dalam jumlah besar secara teratur dapat menyebabkan akumulasi kalori. Jika dibiarkan, itu bisa menyebabkan kenaikan berat badan.
Selain itu, seperempat cangkir kurma mengandung 2,7 gram serat. Sementara itu, masyarakat dianjurkan mengonsumsi 20-35 gram serat per hari.
Mengonsumsi terlalu banyak serat dari kurma dapat menyebabkan masalah pencernaan, termasuk kelebihan gas, sembelit, kram perut, dan kembung.
Kurma juga tinggi fruktosa, sekitar 30 gram untuk dua buah. Orang yang kesulitan mencerna fruktosa mungkin mengalami diare dan sakit perut setelah makan kurma terlalu banyak.
Karena kandungan gulanya yang tinggi, kurma dianggap sebagai makanan indeks glikemik tinggi.
Konon, kandungan karbohidratnya bisa dengan cepat memengaruhi gula darah.
Jika dikonsumsi berlebihan, kurma dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas.
Gangguan pencernaan bisa terjadi setelah terlalu banyak mengonsumsi kurma.
Dikutip dari Style Craze, berikut efek samping lain dari makan kurma terlalu banyak.
Baca juga: Harus Tau!! 5 Fakta Unik Bulan Ramadhan di Seluruh Dunia
Kurma yang mengandung pengawet sulfit dapat menyebabkan masalah perut. Sulfit adalah senyawa yang digunakan untuk menahan dan menghilangkan bakteri dari buah.
Orang yang sensitif terhadap sulfit mengalami reaksi seperti sakit perut, gas, kembung, dan diare.
Buah kering seperti kurma juga bisa menyebabkan ruam atau bercak merah pada kulit. Kondisi ini disebabkan oleh sulfit. Ruam juga bisa disebabkan oleh jamur yang terdapat pada buah-buahan kering.
Kurma dapat menyebabkan alergi yang dapat menyebabkan asma.
Selain itu, kebanyakan penderita asma alergi terhadap zat di udara seperti jamur, sedangkan buah-buahan kering seperti kurma juga rentan terhadap infeksi jamur.
Kurma juga tinggi kalori dan kepadatan energi. Keduanya dapat menyebabkan penambahan berat badan. Jika dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan obesitas.
w2Hiperkalemia adalah suatu kondisi yang terjadi ketika terlalu banyak kalium dalam darah.
Kurma juga kaya akan potasium, jadi mengonsumsinya terlalu banyak dapat menyebabkan hiperkalemia. Kadar kalium darah yang ideal berkisar antara 3,6 hingga 5,2 mmol per liter.
Kadar kalium di atas 7 mmol per liter bisa berbahaya dan memerlukan perhatian medis segera.
Seperti buah-buahan lainnya, kurma sering di-wax untuk memperbaiki penampilan dan membuatnya terlihat lebih segar.
Kilau kurma biasanya berasal dari pencucian minyak atau semprotan kimia. Dalam jangka panjang, keduanya dapat menyebabkan masalah pencernaan yang serius.
Kurma terlalu kental untuk dikunyah oleh anak-anak. Karena ususnya masih berkembang, kurma mungkin belum bisa dicerna dengan sempurna.
Jika dimakan, kurma dapat menyebabkan komplikasi seperti tenggorokan tersumbat dan tersedak.
Manisnya kurma berasal dari kandungan fruktosanya. Orang yang kesulitan mencerna fruktosa atau yang memiliki intoleransi fruktosa di mana gula tidak dapat diserap dengan baik mungkin mengalami sakit perut dan terkumpulnya gas dalam perut.
Sumber: Kompas.com
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!