Biasalah.news – Video seorang pria memukul petugas SPBU di Pedurungan, Semarang viral di media sosial. Pria itu diduga kesal karena petugas menolak untuk memenuhi keinginannya untuk membeli sebotol Pertalite. Video tersebut beredar di Instagram, salah satunya diunggah oleh akun @ndorobei.official.
Dalam video tersebut dijelaskan seorang petugas SPBU dipukuli oleh seorang pelanggan yang hendak mengisi sebotol Pertalit. Supervisor Edi Setiawan dari SPBU 4450135 Pedurungan membenarkan kejadian tersebut. Edi mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (22/11) pukul 01.08 WIB.
Edi mengatakan pelaku beraksi karena kesal tidak diperbolehkan mengisi ulang botol Pertalite. “Awalnya ada pelanggan yang ingin isi ulang BBM Pertalite, setelah selesai isi ulang BBM Pertalite di motornya, pelanggan minta beli lagi di botol,” kata Edi saat ditanya, Rabu (23/11/2022).
Tudingan pelaku dibantah petugas dengan alasan aturan yang tidak membolehkan isi BBM bersubsidi menggunakan botol. Untuk memenuhi aturan, dia meminta pelaku dialihkan ke jalur Pertamax. Namun, pelaku menjadi emosional dan memukul petugas. “Nah, karena tidak boleh, pelanggan emosi menonjok si operator,” ujarnya.
Baca Juga : Petugas PT KAI dilecehkan Seorang Penumpang
“Setelah terjadi pemukulan yang pertama lanjut si pelanggan pengisian di Pertamax, setelah itu lanjut ngobrol-ngobrol ada pemukulan kedua,” jelasnya. Edi mengatakan saat itu sangat sepi di pom bensin. Meski ada tiga petugas, hanya korban yang melakukan pelayanan pengisian pom bensin.
“Karena pada waktu itu kan sepi jadi dua operator istirahat ke belakang, jadi di sana cuma satu,” katanya.
Setelah Edi menerima laporan pemukulan tersebut, dia membawa kembali rekaman CCTV pemukulan tersebut ke atasannya, yang tiba-tiba menjadi viral di media sosial. Selanjutnya, polisi tiba di lokasi untuk menindaklanjuti kejadian tersebut.
“Sore itu pun Kapolsek dan Polrestabes sudah datang ke SPBU jadi langsung ditindaklanjuti sama Polsek, Polrestabes,” jelas Edi.
Atas kejadian ini, dia berharap ada sosialisasi lebih lanjut terkait aturan pengisian BBM bersubsidi.
“Jadi tidak ada ‘oh saya tidak boleh, saya sudah antre lama tapi tidak dilayani’, padahal memang dari aturan pusat pun tidak diperbolehkan,” ungkapnya.