Biasalah.news – Video viral di TikTok tentang seorang wanita yang mengajak anaknya berjalan-jalan di hutan. Bayi itu telah mendaki hutan bersama ibunya sejak ia berusia empat bulan.
Perbuatan wanita tersebut langsung menyedot perhatian netizen. Foto Adilah Suhailin Kamaruzaman membawa anak-anak ke hutan saat masih bayi telah mendapat 475.200 view dan beragam komentar dari netizen.
Inilah kisah di balik aksi seorang wanita yang membawa anak-anaknya mendaki hutan.
Adilah sendiri meraih gelar master di bidang zoologi atau ilmu hewan dari Universitas Sains Malaysia (USM). Dia belajar tentang kehidupan liar di hutan.
“Awalnya, saya biasa membawanya ke hutan untuk berjalan-jalan di hutan sejak dia berusia 4 bulan. Sekarang, setiap bulan, saya harus pergi ke hutan bersamanya,” kata Adilah kepada Mstar.
“Pertama kali saya menggunakannya untuk waktu yang singkat dari 30 menit menjadi 45 menit. Dulu satu jam dan sekarang bisa sampai dua jam di hutan,” lanjut Adilah.
Melalui akun TikTok pribadinya @suekz.ecowildernessmom, ia membagikan kegiatan sehari-harinya, termasuk mengunggah video tentang cara mengajak anak-anak ke hutan. Adilah mengatakan dia membawa anak-anaknya ke hutan, bersama suaminya.
“Sejak punya anak, saya ingin mengenalkan alam kepada orang-orang dan mengurangi layar ponsel dengan mengeluarkannya dari rumah. Saya bukan pendaki gunung, tapi saya salah satunya. cinta alam.
Saya biarkan anak saya terbiasa dengan hutan agar dia suka alam dan tidak sering kasar”, kata istri asal Besut, Terengganu, Malaysia ini. Bahkan, ibu rumah tangga itu pernah membawa putranya ke sebuah desa adat di Tasik Chini, Pahang, Malaysia, dan tinggal sekitar dua malam.
Ketika dia menjadi sukarelawan untuk sebuah organisasi (LSM) untuk program-program untuk anak-anak Pribumi. Menurut Adilah, anaknya, saat disusui penuh, masih bisa menahan dan tidak membatasi geraknya saat masuk hutan.
Baca Juga : Viral!! Pengemis Gendong Bayi yang Diduga Diberi Obat Tidur
Tidak hanya kita ke hutan bersama suami, tapi kita akan pastikan masuk ke hutan yang sudah kita ketahui tingkat keamanan dan bahayanya,” jelasnya. “Area hutan yang paling penting adalah ramah anak, yang berarti tidak ada satwa liar dan medan curam yang berbahaya di sepanjang persimpangan,” tambahnya.
Postingan Adilah tentang jalan-jalan di hutan bersama anaknya dimarahi netizen. Netizen mengkritik kekhawatiran tentang efek makhluk halus pada bayi Adillah. Namun, Adilah malah mengaku khawatir pengaruh media sosial tidak baik untuk sang anak.
“Setiap kali kami memasuki hutan, kami membacakan doa untuk melindungi diri kami sendiri. Secara pribadi, saya tidak takut dengan hantu di hutan, kecanduan gadget lebih berbahaya, “katanya. Adilah tidak ingin anak-anaknya kecanduan ponsel.
Saat membawa anaknya ke hutan, dia merasa bersyukur karena anaknya tidak pilih-pilih makanan. Ini membuatnya lebih mudah untuk menyusui.
“Anak-anak tidak menangis ketika mereka pergi ke hutan. Kapanpun kami istirahat, anak-anak diperbolehkan jalan-jalan, bermain daun dan belajar tentang tanaman lain,” jelas Adilah.
“Bahkan, bayi yang menangis ketika berjalan ke mal lebih cenderung menangis, mungkin karena keramaian seperti pernikahan, sehingga bayi yang menangis tidak betah.” Dia menyimpulkan.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!