in

GoTo Beberkan Biang Kerok Perusahaan Masih Rugi Rp 20 Triliun

#image_title

Biasalah.news – PT. GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada kuartal III-2022 mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar Rp 7,96 Triliun hingga September 2022. Pendapatan itu naik dari periode yang sama 2021 sebesar Rp 3,4 Triliun.

Hanya saja, dalam laporan keuangan GOTO masih mencatat kerugian yang cukup besar. Rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih Rp 20,3 Triliun dari awal tahun hingga September 2022, naik dari Rp 11,5 Triliun pada periode yang sama tahun 2021.

GoTo menjelaskan kerugian bersih itu disebabkan oleh berbagai macam faktor. Pertama kompensasi berbasis saham atau non kas. Kompensasi berbasis saham itu akan didistribusikan dalam empat tahun mendatang.

“Komponen kompensasi berbasis saham ini penting karena sumber daya manusia adalah aset penting bagi perusahaan teknologi,” tulis keterangan GOTO, dikutip Rabu (14 Desember 2022).

Beban kompensasi ini sendiri bukan dalam bentuk tunai yang harus dikeluarkan perusahaan pada saat ini. Namun komponen ini sudah tercatat saat ini sebagai beban.

GOTO menerapkan standar akuntansi keuangan Indonesia SAK di mana kompensasi berbasis saham dicatat lebih banyak pada tahun pertama dan akan turun di tahun tahun berikutnya.

GOTO konsisten berfokus pada dua prioritas utama untuk mempercepat langkah menuju profitabilitas, fokus pada pertumbuhan berkualitas tinggi dan optimalisasi beban usaha secara konsisten.

Baca Juga: Eks Petinggi Gojek Jadi Head of WhatsApp Indonesia Pertama

Meski demikian, GOTO mengaku konsisten fokus pada prioritas utama perusahaan, yakni mempercepat langkah menuju profitabilitas.

“Fokus pada pertumbuhan berkualitas tinggi, dan optimalisasi beban usaha secara konsisten,” lanjut GOTO.

Secara rinci, sebelumnya manajemen GOTO melaporkan gross transaction value (GTV) kuartal III naik 33% mencapai Rp 161 Triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka tersebut melampaui pedoman kinerja yang telah ditetapkan yakni antara Rp 151 Triliun hingga Rp 156 Triliun.

Pendapatan bruto Q3-2022 GOTO juga tumbuh 30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni mencapai Rp 5,9 Triliun. Angka tersebut mencapai batas atas pedoman yang ditetapkan antara Rp 5,7 Triliun hingga Rp 6,0 Triliun.

Rugi EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp 3,7 Triliun, turun 11% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dan 10% lebih kecil dibanding kuartal II-2022.

Secara total, sepanjang 9 bulan tahun ini, GTV GoTo menembus Rp 451,47 Triliun dari periode yang sama tahun tahun lalu Rp 324,94 Triliun (proforma), naik 38,94%, sedangkan pendapatan kotor juga naik 42,01% menjadi Rp 16,63 Triliun dari sebelumnya Rp 11,71 Triliun (proforma). Pendapatan bersih selama 9 bulan juga melesat 134,41% menjadi Rp 7,97 Triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 3,40 Triliun.

Baca Juga: Ini Cara Transfer GoPay ke DANA Terbaru November 2022

Buat Website Murah dan Cepat

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Doa Wanita di Caption Jadi Kenyataan, Berikut Ceritanya…

Bangkrut, Juragan Kripto Ini Tuduh Mantan Pacarnya Bawa Lari Duit Orang