Biasalah.news – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, anggaran subsidi dan offset energi yang mencapai Rp 502 triliun tahun ini akan habis pada Oktober, sehingga tentunya diperlukan tambahan anggaran subsidi dan offset energi untuk menutupi sisa waktu hingga akhir. di tahun ini.
“Apa yang terjadi sekarang, dengan pemulihan ekonomi, konsumsi dan subsidi yang masih tinggi, perkiraan konsumsi solar dan perlite jauh melebihi anggaran negara,” kata Sri Mulyani, dalam konferensi pers sebagai berikut – Menurut hasil survei Kementerian Koordinator Perekonomian terkait kebijakan subsidi harga BBM di Jakarta, Jumat (26/8).
Baca Juga: Mata Uang Rupiah Diawal Pekan Ditutup di Rp 14.907/USD
Selain itu, Menkeu juga meyakini kuota perlite dan solar bersubsidi yang ditargetkan dalam APBN tahun ini akan habis pada Oktober.
“Kalau kita asumsikan volume konsumsi (BBM) sudah mengikuti dalam delapan bulan terakhir, maka kuota akan habis pada Oktober, jika konsumsi tetap sama,” katanya. Estimasi itu berdasarkan data pencapaian konsumsi bahan bakar tersebut dalam tujuh bulan pertama tahun ini, lebih dari separuh target APBN, kata mantan eksekutif Bank Dunia itu.
Menurut informasi, penyesuaian biaya kompensasi dan subsidi BBM adalah Rp 152,5 triliun dalam APBN 2022. Sedangkan Perpres 98/2022 memiliki total subsidi, kompensasi sebesar Rp 502,4 triliun. Estimasi akhir 2022 Jika harga BBM dan LPG tidak naik (subsidi tidak turun) Rp 698 triliun.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!