Biasalah.news – Baru-baru ini, Presiden Jokowi (Jokowi) menyebut Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Tingkat 1 yang diberlakukan di Indonesia sebagai penanggulangan COVID-19 bisa dicabut akhir tahun ini.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan bertahap dalam penanganan kasus COVID-19 baru-baru ini.
Jokowi juga menceritakan perjalanan pandemi COVID-19 di Indonesia, termasuk varian Delta dan Omicron.
Sedangkan untuk varian Delta, kasus di Indonesia mencapai 56.000 per hari. Hampir 80% menteri mengusulkan lockdown.
“Kalau itu kita lakukan, mungkin ceritanya akan berbeda hari ini,” kata Jokowi kepada wartawan dalam tinjauan ekonomi di Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2022).
Kemudian puncak kasus COVID-19 kembali meningkat, bahkan mencapai 64.000 kasus per hari saat gelombang varian Omicron tiba.
Fasilitas kesehatan juga kewalahan dengan pasien COVID-19, banyak di antaranya membutuhkan peralatan oksigen tambahan.
Menurut Jokowi, fenomena tersebut merupakan perjalanan panjang sebelum akhirnya Indonesia dianggap berhasil keluar dari krisis COVID-19.
“Hari ini, kemarin, kasus harian kami adalah 1.200. Mungkin di akhir tahun ini kita umumkan berakhirnya PSBB PPKM kita. Kita harus ingat betapa sulitnya perjalanan seperti itu,” pungkasnya.
Baca Juga: Seluruh Wilayah RI PPKM Level 1 Gegara COVID-19 Naik Lagi, Berikut Pesan Kemendagri
Selain Jokowi, beberapa menteri membahas situasi pandemi COVID-19 di Indonesia, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Ia merasa Indonesia telah bangkit dari pandemi COVID-19 karena kebijakan PPKM sudah tidak ada lagi. Dia juga mendesak agar Jokowi mencabut peraturan tersebut pada akhir tahun.
Muhadjir mengatakan kepada wartawan di hotel Borobudur di Jakarta Pusat pada hari Rabu (21/12): “Saya selalu mengatakan bahwa fakta bahwa kita benar-benar keluar dari pandemi, hanya karena keputusan kapan pandemi akan berakhir diambil oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bukan oleh kami.”
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menggemakan sentimen itu. Situasi COVID-19 Indonesia relatif miring dengan kurang dari 2.000 kasus, katanya.
“Terkait PPKM kemarin kita sudah lapor ke Presiden soal kesiapan apalagi sudah hampir setahun Indonesia landai artinya sudah 12 bulan menurut standar level 1 WHO, artinya di negara kita pandeminya berubah menjadi endemi,” Airlangga mengatakan dalam siaran pers di akun YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu (21/12).
Namun, Airlangga mengatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tetap akan menuntaskan pemeriksaan sero pertama.
“Akhirnya kita semua kurang dari 2.000. Tentu Kementerian Kesehatan akan terus melakukan persiapan, termasuk pemeriksaan bersama, dan Insya Allah bisa dilakukan,” kata Airlangga.
Sumber: detik.com
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
