in , ,

Brexit 2016: Macet Mudik Lebaran Berujung 17 Orang Meninggal

Brexit 2016

Biasalah.news – Peristiwa kemacetan parah yang terjadi di pintu keluar Tol Brebes Timur (Brebes Exit) atau Brexit 2016 masih menjadi salah satu peristiwa terburuk saat mudik Lebaran.

Sebanyak 17 orang tewas saat kendaraan mereka terjebak macet puluhan jam di tol Trans-Jawa pertama.

Sebelumnya, ketika diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2016, dikatakan bahwa Brexit di bawah Tol Trans-Jawa dapat memangkas jarak antara Jakarta dan Brebes menjadi empat jam.

Brexit, kependekan dari Brebes Exit, mengacu pada kemacetan tragis di pintu keluar Tol Brebes Timur saat kembali Lebaran Juli 2016.

Peristiwa Brexit terjadi beberapa hari menjelang Lebaran 2016. Saat itu, Rabu, 6 Juli 2016 menjadi Hari Raya Idul Fitri pada tahun 2016.

Sejak 1 Juli 2016, pemudik secara massal meninggalkan Jabodetabek. Di sinilah peristiwa Brexit terjadi.

Menurut Kompas.com, Brexit terjadi di km 57,5 tol Pejagan-Pemalang di Jawa Tengah.

Jalur tersebut merupakan lanjutan tol Kanci-Pejagan sepanjang 35 km dan lanjutan Jalan tol Palimanan-Kanci sepanjang 26 km.

Dalam hal ini, pemerintah sebenarnya berencana membangun dua titik tol, Brebes Timur dan Brebes Barat.

Namun saat itu, satu-satunya jalur yang tersedia untuk aliran pulang mudik Lebaran adalah Brebes Timur, 268 kilometer dari Jakarta.

Sedangkan pintu keluar Tol Brebes Barat tidak dapat digunakan, sehingga Brexit pada tahun 2016 menjadi terminal Tol Trans Jawa.

Beberapa hari menjelang Idul Fitri tahun 2016, kemacetan panjang Brexit terjadi.

Saat itu, para pemudik domestik yang menggunakan mobil tertarik dengan Tol Trans Jawa yang baru dibuka Jokowi.

Saat dibuka, Tol Trans Jawa baru mencapai Brebers dan diperkirakan mempersingkat waktu tempuh. Namun, sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa Brexit menjadi hambatan 7 tahun yang lalu.

Baca juga: Puncak Arus Mudik 2023 Telah Diprediksi, Masyarakat Diimbau Mudik Lebih Awal

Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Benyamin mengatakan, saat itu kemacetan Brexit disebabkan  oleh pemudik susulan dari Jakarta, Kompas.com melaporkan.

Mereka meninggalkan Jakarta pada 3 Juli 2016 dan  kendaraan mereka tiba di Brexit, memperburuk penumpukan di jalan tol.

“Brexit tetap menjadi isu sejauh ini tampaknya ada gelombang susulan keberangkatan pemudik dari Jakarta,” ujarnya saat itu.

Selain itu, Benjamin mengatakan kemacetan Brexit juga disebabkan oleh kurangnya penghalang atau pintu tol.

Saat terjadi kemacetan parah, hanya 3 gardu tol yang beroperasi dan 4 gardu lainnya dibongkar.

Menurut Benjamin, pembongkaran empat gardu tol bertujuan agar pemudik bisa melewati gardu tol tanpa ada transaksi.

Ia menambahkan, saat itu pemudik di Jakarta hanya bertransaksi di 3 titik, yakni pengambilan tiket di gerbang Cikarang Utama, pembayaran di gerbang Palimanan, dan melakukan pembayaran kedua di Brexit.

Salah satu potret peristiwa Brexit 2016 saat mudik lebaran 2016

Benjamin juga mengatakan kemacetan diperparah oleh jumlah loket pembayaran di Brexit yang sangat sedikit.

Memang, hanya ada 3 loket pembayaran di pintu keluar tol. Padahal, di gardu tol lain setidaknya ada 10 loket pembayaran.

Gardu tol yang semakin sedikit mengakibatkan jalan tol dari Jakarta menuju Brexit semakin sempit.

Pantauan Kompas.com pada 4 Juli 2016 mengungkapkan panjang antrean kendaraan yang keluar dari Brexit adalah 18 kilometer.

Kemacetan berat selama Brexit membuat kendaraan bergerak lambat atau tidak sama sekali selama berjam-jam.

Situasi diperparah dengan kemacetan lalu lintas di bahu jalan dan sebagian pemudik tidak bisa beristirahat akibat kemacetan lalu lintas.

Maka para penjaja makanan dan bunker pasca-Brexit (BBM) berbondong-bondong menawarkan dagangannya kepada pemudik.

Menurut Kompas.com, Brexit juga telah mengakibatkan 17 kematian yang dilaporkan, menurut catatan Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes.

BPBD Brebes juga mencatat enam pemudik meninggal dunia akibat kecelakaan di lokasi yang sama.

Menurut Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, para pemudik meninggal karena sakit dan kelelahan.

Sumber: Kompas.com

Buat Website GRATIS!!!

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Tantangan TikTok

Gara-Gara Benadryl Challenge, Bocah 13 Tahun Tewas Overdosis

Pengiriman paket lebaran

Pengiriman Paket Lebaran Membludak, Ini Kata 3 Jasa Kurir!