in ,

Bolehkah Burung Unta Menjadi Tunggangan Manusia?

Burung unta menjadi tunggangan manusia mulai populer di Afrika Selatan. Kini, menaiki burung unta mulai dilarang.

Biasalah.news – Baru–baru ini netizen memperdebatkan perihal burung unta menjadi tunggangan manusia melalui sebuah video seseorang menaiki burung unta yang diposting di media sosial TikTok.

Perdebatan merebak karena klip tersebut memperlihatkan seekor burung unta yang sangat gemetar saat ditunggangi hingga hampir jatuh.

Tidak segera jelas di mana video itu terekam. Namun, foto yang diunggah menunjukkan suasana objek wisata yang menawarkan wahana burung unta.

Menurut laporan “Washington Post”, Rabu (2/8/2023), kebiasaan menunggang burung unta pernah populer di Afrika Selatan.

Hal itu dibenarkan Aji Winarso, dosen kedokteran hewan dan parasitologi veteriner Universitas Nusa Cendana (Undana).

“Wisata menunggang burung unta memang ditawarkan di banyak tempat, terutama di Amerika dan Afrika,” jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/2/2023).

Lantas, amankah menunggangi burung unta?

Baca Juga: Lucu! Seekor Beruang Selfie dari Kamera Pengawas Satwa Liar!

Wahana burung unta yang populer di beberapa negara masih diperdebatkan, kata Aji.

Beberapa orang berpikir bahwa burung unta tidak layak ditunggangi. Tapi sisanya benar-benar mengizinkannya.

Namun, Aji menjelaskan bahwa burung tersebut sebenarnya tidak didesain untuk ditunggangi manusia.

“Burung unta itu sangat besar, tapi tidak dirancang untuk ditunggangi karena itu burung,” jelasnya.

Berbeda dengan mamalia berkaki empat lainnya. “Burung memiliki dua kaki, dan ketika Anda menambah berat badan dewasa, Anda akan merasakannya,” tambah Aji.

Anak-anak juga tidak disarankan untuk menunggangi burung unta. Karena itu merugikan anak itu sendiri.

Sampai saat ini, belum ada penelitian yang menunjukkan efek mengendarai burung unta.

Namun, Aji menjelaskan bahwa menunggangi burung unta berkaitan dengan masalah etika dalam berhubungan dengan makhluk hidup, dalam hal ini hewan.

“Mungkin pertanyaan tentang moralitas terhadap orang lain bisa diperdebatkan. Memberi beban yang tidak perlu pada burung bisa membuat burung unta sakit dan tidak nyaman,” jelas Aji.

Burung unta menjadi tunggangan manusia mulai populer di Afrika Selatan. Kini, menaiki burung unta mulai dilarang.

Sementara itu, Femke den Haas, salah satu pendiri Jakarta Animal Aid Network (JAAN), menggemakan perasaan itu.

“Menjadikan burung unta sebagai tunggangan akan menyakiti burung,” katanya kepada Kompas.com, Senin, 2 Juni 2023.

Menurut dia, burung unta tidak kuat menopang bobot manusia.

“Burung unta sangat kuat dan jika disakiti, maka ia ketakutan dan bisa menyerang,” kata Femke.

Ditanya soal aturan menaiki burung unta, Femke mengaku tidak akan menjelaskan lebih lanjut.

Menurut Washington Post, burung unta pertama kali didomestikasi di wilayah Karoo Afrika Selatan pada tahun 1800.

Saat itu, burung unta dibiakkan untuk diambil bulunya. Bulu burung unta ini adalah barang yang sangat diekspor sebelum Perang Dunia Pertama.

Selain bulu, peternak juga menggunakan telur, daging, dan kulit burung unta.

Sekitar awal abad ke-20, pembiakan burung unta dimulai di peternakan. Namun, wahana tersebut mulai terhenti pada tahun 2017. Saat itu, perdebatan tentang mengendarai burung unta dimulai.

Billy Engelbrecht, direktur pemasaran Safari Farms, mengatakan kunjungan burung unta dihentikan karena permintaan pasar.

“Ini permintaan pasar. Lebih etis mengajari anak mencintai burung daripada menungganginya,” kata Billy.

Sumber: Kompas.com

Buat Website GRATIS!!!

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

tarif masuk borobudur

Dikaji Ulang, Tarif Masuk Borobudur Diprediksi Rp100 Ribu

Aksi klitih terjadi di Titik Nol Kilometer Yogyakarta.

Aksi Klitih di Titik Nol Jogja Viral, Begini Kronologinya!