Biasalah.news – Polres Metro Jaksel membuka penyelidikan atas kasus seorang ayah yang memukuli seorang anak yang viral di media sosial. Polisi memeriksa tujuh saksi.
“Sudah diperiksa tujuh orang saksi, sebanyak tujuh orang, termasuk saksi terlapor, saksi korban, dan saksi pelapor,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Irwandhy saat dihubungi, Rabu (21/12/2022).
Secara rinci, Irwandhy mengatakan ketujuh saksi itu di antaranya pelapor atau ibu korban berinisial KEY, dua korban berusia 12 dan 10 tahun yang merupakan anak pelapor dan terlapor, serta terlapor berinisial RIS.
Irwandhy mengatakan peristiwa kekerasan yang dilakukan RIS kepada kedua putranya itu terjadi pada rentang waktu 2021-2022 di apartemen di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Kasus tersebut dilaporkan oleh ibu korban hingga September 2022.
Baca Juga : Berikut Kronologi Penganiayaan di Tempat Karaoke Boyolali
Alasan Ayah Hajar Anak
Sebelumnya, Irwandhy mengungkapkan, terlapor memukuli anaknya karena tidak menjalankan sekolah daring. Diketahui, kejadian tersebut terjadi pada tahun 2021 saat pemerintah memberlakukan sejumlah kebijakan termasuk pembelajaran jarak jauh untuk anak usia sekolah.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan yang sudah kami lakukan, yang mendorong terlapor melakukan perbuatannya adalah, karena di video itu, itu dalam masa WFH disuruh belajar tapi bermain game,” ujarnya.
Dalam laporan KEY, RIS diduga memukul, menendang, dan memaki kedua putranya. Namun, pelapor tidak melampirkan bukti otopsi saat melapor ke polisi.
“Dalam rentang waktu kejadian itu pada 2021 itu tidak pernah dilakukan rekam medis, sehingga setelah kejadian jauh yang bersangkutan baru melaporkan,” katanya.
Dilansir : Detik.com
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
