Biasalah.news – Seorang mahasiswa di Purworejo, Jawa Tengah, menyebarkan berita hoax saat menjadi korban klitih.
Ini karena dia takut kena marah neneknya setelah jaket yang dia kenakan robek karena dililit rantai motor. Ini N.G. (16 tahun), warga Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, mengaku menjadi korban klitih.
Bahkan, pengakuannya menjadi viral di media sosial setelah diposting di story WhatsApp di ponselnya dan dibagikan di grup WA. Seorang siswa kelas IX salah satu SMP Purworejo mengaku menjadi korban Klitih Kamis malam (20/10) di Jalan Pituhuh-Kemiri saat hendak pulang.
Ia bercerita telah dikeroyok oleh tiga orang tak dikenal. Mengetahui berita viral tersebut, Sat Reskrim Polres Purworejo langsung melakukan pemeriksaan ulang dengan menghadirkan korban.
Selain itu, tim juga melakukan cek Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan meminta keterangan saksi di sekitar TKP.
Baca Juga : Heboh, Hiu Langka Mirip Venom Ini Ternyata Sesungguhnya Ada
“Namun tidak ada saksi yang melihat atau mendengar tentang adanya kejadian tersebut di lokasi yang diduga sebagai TKP, serta mencari rekaman CCTV di sepanjang jalur tempat kejadian perkara dan tidak menemukan adanya CCTV yang mengarah ke arah pelaku seperti yang korban ceritakan. Namun, korban masih berkukuh mengaku dirinya menjadi korban kejahatan jalanan meski kepala Dukuh Manggung dan saksi sekitar TKP mengatakan nihil kejadian demikian pada waktu yang disebutkan,” jelasnya.
Setelah diinterogasi lebih lanjut, siswa tersebut akhirnya mengaku berbohong. Ini karena dia takut kena marah pada orang tuanya setelah jaket yang dia kenakan robek karena terlilit rantai motor.
“Akhirnya yang bersangkutan mengakui bahwa cerita tersebut bohong, yang benar bahwa pada saat itu dia naik sepeda motor dari Pituruh akan pulang ke rumahnya di Desa Bedono Kluwung, Kecamatan Kemiri, dengan memakai jaket. Karena hujan kemudian jaket dilepas dan diduduki di jok sepeda motor yang dikendarai. Pada saat sampai depan SMA N 4 Purworejo jaket tersebut jatuh dan masuk ke dalam rantai sepeda motor yang dikendarai dan mengakibatkan sobek,” jelas Ryan.
“Karena yang bersangkutan merasa takut dimarahi oleh simbahnya kalau sampai rumah, maka berinisiatif untuk mengarang cerita tersebut,” sambungnya.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!