Biasalah.news – Karena jalan rusak puluhan pohon pisang ditanam di ruas jalan Mekarjaya – Tanjungjaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Jawa Barat.
Pohon-pohon itu sengaja ditanam oleh warga setempat sebagai protes terhadap pemerintah setempat karena jalan rusak parah dalam 12 tahun. Di situs Kompas.com, kerusakan jalan terlihat mulai dari perbatasan desa Chihampelas-Mekarjaya hingga tepi aspal Tanjungjaya.
Sepanjang jalan, warga setempat memprotes dengan menanam berbagai pohon di lubang jalan yang rusak parah. Kepala Desa Tanjungjaya Tintin Marlina mengatakan, jalan Kabupaten Bandung Barat di sepanjang Desa Mekarjaya dan Tanjungjaya sudah 12 tahun tak terjamah. “Panjang jalan ini diperkirakan 9,5 km dan kerusakannya sekitar 3 km.
Sejak 2010 tidak pernah direnovasi,” kata Tintin, Rabu (26 Oktober 2022) dalam rapat di pemerintahan desa Tanjungjaya. Lubang Pemanfaatan Pohon Pisang, Pepaya, dan Alang-alang Tintin mengatakan, aparat desa tidak berhak melarang aksi protes warga kedua kampung tersebut. yang didengar pemerintah Kabupaten Bandung Barat: “Ini mungkin bentuk kemarahan warga terhadap pemerintah.
Baca Juga : Bus Trans Semarang Sampai Terbakar Hanya Karna Sampah Plastik
Sementara itu, sebagai pemerintah desa Tanjungjaya, kami telah mengusulkan pekerjaan renovasi di Musrenbang setiap tahun, tetapi tidak mendapat tanggapan, “kata Tinjung. Dalam 12 tahun itu, warga telah menambal lubang di jalan dengan anggaran yang dibiayai sendiri. sebanyak yang mereka bisa.
Setiap kali terjadi hujan lebat dan banjir. , jalan rusak lagi. “Kalau ada yang rusak, sementara warga setempat turun. Isi sendiri jalan yang rusak itu dengan batu, atau mungkin,” kata Tintin. Di sisi lain, Desa Tanjungjaya merupakan salah satu desa yang menyediakan produk ikan dari perairan Waduk Saguling bagi masyarakat Bandung Raya.
Petani ikan selalu mengirimkan hasil panennya ke kota Bandung setiap 2 hari sekali. “Mereka juga mengeluhkan jalan masuk yang rusak, seringkali ikan diangkut dalam keadaan mabuk, dan banyak yang mati di jalan karena goncangan di jalan yang rusak. Harga jualnya juga turun,” katanya.
Hanya ada satu tuntutan dari warga dua desa ini: pemerintah Kabupaten Bandung Barat turun tangan dan memperbaiki jalan rusak yang sudah 12 tahun tidak diperbaiki pemerintah.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!